Senin, 26 November 2012

TUGAS SOFTSKILL 13

PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN USAHA
A.   Perencanaan Usaha
Mengawali usaha tidak mungkin tanpa ada rencana sebelumnya. Rencana harus ada betapa pun sederhananya. Seorang wirausaha yang tidak dapat membuat perencanaan sebenarnya merencanakan kegagalan (David H. Bangs, Jr, 1995).
Suatu rancangan awal usaha yang dibuat tertulis dan resmi merupakan perangkat tepat untuk memegang kendali perusahaan dan menjaga agar fokus usaha perusahaan tidak menyimpang.
Mengawali usaha kurang tepat jika langsung dalam bentuk usaha besar. Memulai usaha dalam bentuk kecil akan memberikan pengalaman-pengalaman dalam mengelola usaha, dari pengalaman-pengalaman dan data yang terkumpul dianalisis maka relatif lebih mudah perusahaan berkembang menjadi perusahaan yang lebih besar.
Rencana usaha perlu disusun karena merupakan legitimasi dari sebuah usaha yang akan didirikan. Orang perlu mengetahui segala sesuatu tentang perusahaan yang akan didirikan sehingga diharapkan tertarik untuk bekerjasama
Rencana usaha disusun dengan tujuan antara lain adalah:
Ø      Menyatakan bahwa Anda sebagai seorang pemilik dan pemegang inisiatif dalam membuka usaha baru.
Anda yakin akan keberhasilan usaha tersebut dan juga harus meyakinkan orang lain tidak akan rugi bila melakukan kerjasama dengan Anda.
Ø      Mengatur dan membentuk kerjasama dengan perusahaan-perusahaan lain.
Ø      Dapat mengundang orang-orang tertentu yang potensial untuk bergabung bekerja sama.
Ø      Berguna untuk melakukan merger dan akuisisi.
Ø      Untuk menjamin adanya fokus tujuan dari berbagai personil yang ada dalam perusahaan.
Perencanaan usaha (Bussines plan) adalah dokumen tertulis yang disiapkan oeh wirausaha yang menggambarkan semua unsur-unsur yang relevan baik internal maupun eksternal mengenai perusahaan untuk memulai suatu usaha. Isinya sering merupakan perencanaan terpadu menyangkut pemasaran, permodalan, manufaktur dan Sumber Daya Manusia.
Kedalaman dan rincian dari sebuah perencanaan usaha sangat tergantung kepada luasnya bisnis yang akan dilakukan, apakah bisnisnya merupakan sebuah industri berskala besar atau hanya toko barang-barang kelontongan.
Bagi sebuah perencanaan usaha yang akan mengoperasikan sebuah pabrik tentu akan mengoperasikan sebuah pabrik tentu akan mencantumkan secara jelas dan rinci informasi mengenai:
Ø      Lokasi pabrik
Ø      Proses produksi
Ø      Masalah bahan baku
Ø      Masalah mesin dan perlengkapan
Ø      Masalah karyawan yang terlatih
Ø      Masalah tempat, tanah, ruangan yang tersedia sekarang dan perluasan di masa yang akan datang
Ø      Hal-hal lain yang diperlukan untuk menunjang agar pabrik berjalan lancar.
Perencanaan usaha yang kurang baik akan menyebabkan kegagalan di kemudian hari, karena beberapa faktor diantaranya:
Ø      Tujuan yang ditetapkan kurang masuk akal, pengusaha kurang memiliki tanggung jawab..
Ø      Pengusaha tidak memilki pengalaman dalam perencanaan usaha.
Ø      Pengusaha tidak dapat menangkap ancaman dan kelemahan bisnisnya.
Ø      Konsumen tidak mengharapkan adanya barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan tersebut.
Rencana usaha yang disusun memuat pokok-pokok pikiran perencanaan yang mencakup antara lain:
1.          Nama perusahaan
Nama yang diciptakan untuk sebuah usaha harus dipikirkan baik-baik, karena akan berdampak jangka panjang. Oleh sebab itu nama yang diberikan jangan hanya berorientasi pada faktor-faktor yang sangat hangat pada masa kini akan tetapi lebih mementingkan prospek masa depannya.
Ciri-ciri merk yang baik:
Ø      Pendek
Ø      Sederhana
Ø      Mudah dieja
Ø      Mudah diingat
Ø      Enak dibaca
Ø      Tidak ada nada sambung
Ø      Tidak ketinggalan jaman
Ø      Ada hubungannya dengan barang dagangan
Ø      Bila diekspor, mudah dibaca oleh luar negeri
Ø      Tidak menyinggung perasaan kelompok atau orang lain, atau tidak negatif.
2.          Lokasi
Ada 2 (dua) hal utama yang harus diperhatikan dalam memilih lokasi, yaitu:
Ø      Pertalian ke belakang (Back word Linkage)
Yaitu bagaimana sumber daya yang akan digunakan, ini termasuk bahan baku, tenaga kerja, suasana dan kondisi masyarakat.
Ø      Pertalian ke depan (Forward Linkage)
Yaitu daerah pemasaran produksi. Apakah tersedia konsumen yang cukup untuk menyerap hasil produksi.
3.          Komoditi
Untuk memilih komoditi yang akan diusahakan dapat mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
Ø      Membanjirnya permintaan terhadap jenis-jenis hasil usaha tertentu, baik berupa barang atau jasa.
Ø      Teridentifikasinya kebutuhan tersembunyi masyarakat akan barang dan jasa tertentu. Kurangnya saingan dalam bidang usaha yang ingin dikerjakan.
Ø      Adanya kemampuan yang meyakinkan untuk bersaing usaha dengan orang lain dalam mengembangkan suatu bidang usaha yang sama.


4.          Konsumen yang dituju
Prospek konsumen didasarkan atas bentuk usaha dan jenis usahanya. Jika  usaha yang dijalankan berbentuk industri tentu jangkauan konsumen yang akan dituju lebih jauh dengan bentuk usaha pertokoan. Usaha bentuk pertokoan sangat mengandalkan konsumen dari lingkungan toko tersebut. Namun demikian  perlu menganalisa total permintaan yang diharapkan.
5.          Pasar yang akan dimasuki
Sebuah perusahaan yang akan memasuki pasar akan menempatkan perusahaan sebagai:
Ø      Pemimpin pasar (Market leader)
Pemimpin pasar memiliki pangsa pasar tersebut dalam produk sejenis. Perusahaan ini dapat mengendalikan harga, membuat produk baru, menggunakan promosi secara gencar dan sebagainya. Namun pemimpin pasar ini tidak boleh lengah dari ancaman-ancaman perusahaan lain, dia harus tetap berjaga-jaga untuk mempertahankan pangsa pasar.
Ø      Penantang pasar (Market Challenger)
Adalah perusahaan yang berada di bawah pemimpin pasar, dan dia selalu berusaha untuk menggejar bahkan melebihi pemimpin pasar. Para penentang ini berambisi menggunakan sumber daya secara lebih baik. Segala upaya akan digunakan untuk mengatasi pemimpin pasar seperti dengan perang harga, layanan yang lebih memuaskan dan sebagainya.
Ø      Pengikut pasar (Market follower)
Pengikut pasar sangat mengetahui cara-cara untuk mempertahankan langganan yang sudah ada dan selalu gencar pelanggan baru. Mereka menunjukan keunggulan produk dan memberikan servis yang istimewa kepada pelanggannya. Pengikut pasar merupakan serangan balik dari kelompok penentang pasar. Jadi, pengikut pasar harus berhati-hati dalam menjaga mutu produk dan layanan yang diberikan kepada pelanggan.
Ø      Perelung pasar
Perelung pasar yang berasal dari pengikut pasar yang berusaha untuk menjadi pemimpin di pasar kecil atau memasuki relung pasar. Umumnya perusahaan kecil menghindari persaingan melawan perusahaan besar dan mereka melarikan diri untuk memasuki relung pasar. Akan tetapi ada pula strategi perusahaan besar membuk unit-unit usaha kecil yang ditujukan untuk melayani relung pasar. Strategi ini sangat mengancam kelangsungan hidup dari perusahaan yang murni sebagai perelung pasar.
6.          Partner yang akan diajak kerjasama
Ada 2 (dua) macam partnership yaitu:
Ø      Bentuk general partnership, semua anggota ikut aktif mengoperasikan bisnis sama-sama tanggung jawab tidak terbatas termasuk utang-utang bisnis.
Ø      Bentuk limited partnership, memiliki anggota sekurang-kurangnya satu orang yang bertanggung jawab tidak terbatas dan anggota lain bertanggung jawab terbatas. Jumlah anggota yang mempunyai tanggung jawab terbatas tidak dibatasi jumlahnya. Anggota yang memiliki tanggung jawab (Limitted Partner) tidak memiliki suara dalam mengopersikan perusahaan sehari-hari. Tetapi berhak atas laba yang pembagiannya ditetapkan bersama. Dalam peraturan mereka tidak dibenarkan menarik modal penyertaannya. Kecuali dalam keadaan tertentu. Jika tidak dijelaskan dalam pembagian anggota dalam bentuk ini, maka semua anggota dianggap sebagai general partner dan mempunyai tanggung jawab tidak terbatas.
7.          Personil yang dipercaya untuk menjalankan usaha
Memilih personil yang dipercaya memang agak sulit, sebab ini menyangkut masalah karakter, kejujuran dan kemampuan seseorang, kadang-kadang melihat penampilan seseorang kita berkesimpulan dia jujur, tetapi dibalik itu terselubung pribadi jahat yang dapat menghancurkan bisnis. Dalam hal ini perlu pengamatan. Pengawasan dilakukan terus-menerus, baik secara diam-diam maupun secara terbuka. Jangan biarkan orang-orang kepercayaan anda bekerja 100%, tetapi perlu pengawasan.
8.          Jumlah modal yang diharapkan dan yang tersedia
Pada umumnya modal yang tersedia utuk membuka usaha sangat minim atau mungkin nihil. Jika modalnya sangat kecil dapat dilakukan kerjasama dengan partner, yang masing-masing menyetorkan modalnya. Modal awal harus tetap dicari sampai mencukupi untuk menggerakan langkah pertama wirausaha.
Setelah usaha berjalan, kejujuran selalu tetap dipertahankan, reputasi semakin baik, maka hubungan akan terjalin baik dengan relasi. Relasi inilah yang biasanya sangat dominan menunjang perkembangan suatu wirausaha.
Para relasi dapat membantu bahan, barang yang dibutuhkan, bahkan uang kontan pun dapat dipinjamkannya. Juga teman-teman lain yang sudah cukup percaya akan menawarkan pinjaman modal dengan bunga rendah.
Kemudian harus menjalin hubungan dengan bank, melalui bank seorang wirausaha dapat memperoleh modal yang dibutuhkan dan dapat menyimpan uang sementara sebelum digunakan.
9.          Peralatan perusahaan yang perlu disediakan
Peralatan yang perlu disediakan adalah sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan usaha. Peralatan pertokoan akan berbeda dengan usaha kerajinan industri. Ada dua hal yang dipertimbangkan dalam menyediakan peralatan yaitu : ekonomis dan prestise.
10.     Penyebaran Promosi
Sebagai suatu usaha baru, tentu belum dikenal oleh masyarakat. Oleh sebab itu harus direncanakan apakah usaha ini perlu diperkenalkan atau dipromosikan atau tidak.
Jika akan dipromosikan harus direncanakan bentuk promosi, tempat atau media mempromosikan, keuggulan apa yang akan ditunjukan, apakah akan menonjolkan harga murah, kualitas prima, lokasi strategis dan sebagainya.
Bagi sebuah wirasusaha kecil ataupun menengah yang baru berdiri dan merasa perlu mengadakan promosi sederhana, dapat dilakukan dengan cara :
Ø      Memasang papan nama perusahaan
Ø      Memasang spanduk
Ø      Menyebarkan brosur, selebaran
Ø      Memberitahukan kawan-kawan, relasi, tentang usaha yang baru dibuka dan mengundang meraka untuk datang berkunjung.
Ø      Menyebar kartu nama yang memuat informasi tentang bisnis.
B.    Pengembangan Usaha
Tujuan pertama suatu perusahaan mengembangkan usaha dan produk adalah untuk kepastian mendapatkan pertumbuhan penjualan dan laba masa datang. Akibat dari kemajuan teknologi, perubahan kebutuhan dan pilihan pelanggan dan persaingan global yang semakin tajam, maka terjadi kecenderungan bahwa umur produk semakin pendek. Oleh karena itu mengalirnya produk baru ke pasar serta mengembangkan usaha termasuk ke luar negeri adalah esensial bagi perusahaan.
Kategori produk baru serta mengapa dilakukan pengembangn usaha, adalah :


1)    Benar – benar baru
Adalah produk yang benar-benar hasil inovasi dan baru bagi perusahaan serta menciptakan pasar yang benar-benar baru.
2)    Lini produk baru
Adalah produk yang bagi perusahaan tetapi tidak bagi pasar karena sudah ada produk serupa di pasar.
3)    Tambahan untuk lini produk yang sudah ada
Merupakan tambahan atau supplement item atau varian dari produk-produk lini dari suatu perusahaan yang ada. Produk ini dapat merupakan agak baru bagi perusahaan maupun bagi pelanggan dari produk yang sudah ada. Atau juga dalam upaya untuk memperluas segmen pasar dari produk yang ada.
4)    Perbaikan atau revisi dari produk yang ada
Jenis produk baru yang merupakan perbaikan atau memperbaiki kinerja sehingga memeprbaiki kinerjanya sehingga memperbaiki persepsi pelanggan, dari produk lamanya. Lebih merupakan hal baru bagi perusahaan termasuk akibat dari generasi teknologi baru bagi suatu produk, dan biasanya di persepsi sama dengan produk lama yang digantinya.
5)    Reposisi
Adalah produk lama yang ditargetkan untuk aplikasi baru dan segmen pasar baru.
6)    Penurunan biaya
Merupakan modifikasi produk dengan kinerja yang sama tetapi dengan biaya yang lebih rendah.
            Dalam memperkenalkan produk baru dan mengembangkan usaha harus dapat meyakinkan pembeli bahwa produk itu lebih baik dan memberi keuntungan lebih pada produk pesaingnya.
            Mengembangkan usaha adalah bagian dari rencana pemasaran (marketing plan) oleh karena itu seorang wirausaha harus mampu membuat marketing plan.
            Marketing plan memuat hal-hal sebagai berikut :
1)    Analisa Situasi
Wirausaha harus menganalisa keadaan internal dan eksternal perusahaannya. Keadaan internal meliputi gambaran penjualan tahun terakhir serta analisis jumlah yang diperoleh, analisis sumber daya manusia dan sumber daya lainya yang ada dalam perusahaan. Mengenai keadaan ekstrnal perlu diperhatikan keadaan makro yang berhubungan dengan kepentingan perusahaan.
Analisis makro meliputi keadaan politik, ekonomi, sosial dan budaya. Analisis internal dan eksternal tersebut dilengkapi dengan analisis kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman atau kendala yang mempengaruhi kehidupan perusahaan.
2)    Tujuan Pemasaran
Tujuan pemasaran perusahaan tentu beraneka ragam sesuai dengan kepentingan perusahaan masing-masing. Sebagai contoh tujuan pemasaran adalah mempertahankan posisi perusahaan sebagai market leader, atau memperluas penguatan market share sampai dengan 30 %.
3)    Strategi Inti (Core Strategi)
Strategi inti merupakan alternatif strategi yang terpilih decision making. Untuk menghasilkan strategi inti ini membutuhkan pemikiran mendalam didukung oleh data dan fakta sehingga dirumuskan secara tajam.
4)    Jadwal Pelaksanaan (Action Plan)
Jadwal pelaksanaan lebih banyak, sebab disini strategi inti di elaborasi lebih rinci. Jika strategi inti yang ingin dilaksanakan berupa pengembangan produk, maka harus dijabarkan model, bahan, mutu, kemasan dan sebagainya.
Action plan harus menjawab beberapa pertanyaan :
Ø      What, apa tugas yang harus dilakukan
Ø      Who, siapa orang yang harus bertugas dan bertanggung jawab
Ø      When, kapan pekerjaan harus dilaksanakan dan harus selesai
Ø      Where, Jika diperlukan dimana percobaan pasar akan dilakukan
Ø      How, bagaimana cara melaksanakan tugas tersebut.
Semua kegiatan tersebut bertitik tolak dari strategi inti yang telah ditetapkan.
5)    Anggaran Pemasara (Marketing Budget)
Di dalam anggaran pemasaran dengan jelas harus dinyatakan besar biaya yang diperlukan jenis kegiatan pemasaran untuk berbagai teknik promosi, melakukan riset pemasaran dan sebagainya jika diperlukan, rincian biaya disusun untuk masing-masing item produksi.
6)    Control (Control)
Untuk semua implementasi marketing plan harus dilakukan pengawasan. Pengawasan dilakukan dengan membaca laporan-laporan tertulis dari pelaksanaan ataupun hasil observasi. Jika terjadi penyimpangan atau kendala dalam pelaksanaan, maka harus segera diambil tindakan perbaikan. (*)

SUMBER : http://stiebinabangsa.multiply.com/journal/item/10?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem

TUGAS SOFTSKILL 12

Rencana SDM



Pengertian Perencanaan Sumber Daya Manusia
Berbagai pandangan mengenai definisi perencanaan sumber daya manusiaseperti yang dikemukakan oleh Handoko (1997, p. 53) Perencanaan sumber daya manusia atau perencanaan tenaga kerja merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengantisipasi permintaan-permintaan bisnis dan lingkungan pada organisasi di waktu yang akan datang dan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tenaga kerja yang ditimbulkan oleh kondisi-kondisi tersebut. Di mana secara lebih sempit perencanaan sumber daya manusia berarti mengestimasi secara sistematik permintaan (kebutuhan) dan suplai tenaga kerja organisasi di waktu yang akan datang. Pandangan lain mengenai definisi perencanaan sumber daya manusia dikemukakan oleh Mangkunegara ( 2003, p. 6) Perencanaan tenaga kerja dapat diartikan sebagai suatu proses menentukan kebutuhan akan tenaga kerja berdasarkan peramalan pengembangan, pengimplementasian, dan pengendalian kebutuhan tersebut yang berintegrasi dengan perencanaan organisasi agar tercipta jumlah pegawai, penempatan pegawai yang tepat dan bermanfaat secara ekonomis.


Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perencanaan Sumber Daya Manusia
Proses perencanaan sumber daya manusia dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: (Handoko, 1997, p. 55-57)


1.       Lingkungan Eksternal
Perubahan-perubahan lingkungan sulit diprediksi dalam jangka pendek dan kadang-kadang tidak mungkin diperkirakan dalam jangka panjang.

a.       Perkembangan ekonomi mempunyai pengaruh yang besar tetapi sulit diestimasi. Sebagai contoh tingkat inflasi, pengangguran dan tingkat bunga sering merupakan faktor penentu kondisi bisnis yang dihadapi perusahaan.
b.      Kondisi sosial-politik-hukum mempunyai implikasi pada perencanaan sumber daya manusia melalui berbagai peraturan di bidang personalia, perubahan sikap dan tingkah laku, dan sebagainya.
c.       Sedangkan perubahan-perubahan teknologi sekarang ini tidak hanya sulit diramal tetapi juga sulit dinilai. Perkembangan komputer secara dasyat merupakan contoh jelas bagaimana perubahan teknologi menimbulkan gejolak sumber daya manusia.
d.      Para pesaing merupakan suatu tantangan eksternal lainnya yang akan mempengaruhi permintaan sumber daya manusia organisasi. Sebagai contoh, “pembajakan” manajer akan memaksa perusahaan untuk selalu menyiapkan penggantinya melalui antisipasi dalam perencanaan sumber daya manusia.
2.       Keputusan-keputusan Organisasional
Berbagai keputusan pokok organisasional mempengaruhi permintaan sumber daya manusia.

a.       Rencana stratejik perusahaan adalah keputusan yang paling berpengaruh.
Ini mengikat perusahaan dalam jangka panjang untuk mencapai sasaran-sasaran seperti tingkat pertumbuhan, produk baru, atau segmen pasar baru. Sasaran-sasaran tersebut menentukan jumlah dan kualitas karyawan yang dibutuhkan di waktu yang akan datang.
b.      Dalam jangka pendek, para perencana menterjemahkan rencana-rencana stratejik menjadi operasional dalam bentuk anggaran. Besarnya anggaran adalah pengaruh jangka pendek yang paling berarti pada kebutuhan sumber daya manusia.
c.       Forecast penjualan dan produksi meskipun tidak setepat anggaran juga menyebabkan perubahan kebutuhan personalia jangka pendek.
d.      Perluasan usaha berarti kebutuhan sumber daya manusia baru.
e.      Begitu juga, reorganisasi atau perancangan kembali pekerjaan-pekerjaan dapat secara radikal merubah kebutuhan dan memerlukan berbagai tingkat ketrampilan yang berbeda dari para karyawan di masa mendatang.
3.       Faktor-faktor Persediaan Karyawan
Permintaan sumber daya manusia dimodifakasi oleh kegiatan-kegiatan karyawan. Pensiun, permohonan berhenti, terminasi, dan kematian semuanya menaikkan kebutuhan personalia. Data masa lalu tentang faktor-faktor tersebut dan trend perkembangannya bisa berfungsi sebagai pedoman perencanaan yang akurat.


Manfaat Perencanaan SDM
Dengan perencaaan tenaga kerja diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat baik bagi perusahaan maupun bagi karyawan. Manfaat-manfaat tersebut antara lain: (Rivai, 2004, p. 48)
►     Perusahaan dapat memanfaatkan sumber daya manusia yang ada dalam perusahaan secara lebih baik. Perencanaan sumber daya manusia pun perlu diawali dengan kegiatan inventarisasi tentang sumber daya manusia yang sudah terdapat dalam perusahaan. Inventarisasi tersebut antara lain meliputi:
a.       Jumlah karyawan yang ada
b.      Berbagai kualifikasinya
c.       Masa kerja masing-masing karyawan
d.      Pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki, baik pendidikan formal maupun program pelatihan kerja yang pernah diikuti
e.      Bakat yang masih perlu dikembangkan
f.        Minat karyawan, terutama yang berkaitan dengan kegiatan di luar tugas pekerjaan
Hasil inventarisasi tersebut sangat penting, bukan hanya dalam rangka pemanfaatan sumber daya manusia dalam melaksanakan tugas-tugas sekarang, akan tetapi setidaknya berhubungan dengan empat kepentingan di masa depan, yaitu:
a.       Promosi karyawan tertentu untuk mengisi lowongan jabatan yang lebih tinggi jika karena berbagai sebab terjadi kekosongan.
b.      Peningkatan kemampuan melaksanakan tugas yang sama.
c.       Dalam hal terjadinya alih wilayah kerja yang berarti seseorang ditugaskan ke lokasi baru tetapi sifat tugas jabatanya tidak mengalami perubahan.
►     Melalui perencanaan sumber daya manusia yang matang, efektifitas kerja juga dapat lebih ditingkatkan apabila sumber daya manusia yang ada telah sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Standard Operating Prosedure (SOP) sebagai pedoman kerja yang telah dimiliki yang meliputi: suasana kerja kondusif, perangkat kerja sesuai dengan tugas masing-masing sumber daya manusia telah tersedia, adanya jaminan keselamatan kerja, semua sistem telah berjalan dengan baik, dapat diterapkan secara baik fungsi organisasi serta penempatan sumber daya manusia telah dihitung berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.
►     Produktivitas dapat lebih ditingkatkan apabila memiliki data tentang pengetahuan, pekerjaan, pelatihan yang telah diikuti oleh sumber daya manusia. Dengan mengikutsertakan karyawan dalam berbgai pendidikan dan pelatihan, akan mendorong karyawan untuk meningkatkan produktivitas kerjanya. Melalui pendidikan dan pelatihan dapat meningkatkan kemampuan dan keterampilan sumber daya manusia yang diikuti dengan peningkatan disiplin kerja yang akan menghasilkan sesuatu secara lebih professional dalam menangani pekerjaan yang berkaitan langsung dengan kepentingan perusahaan.
►     Perencanaan sumber daya manusia berkaitan dengan penentuan kebutuhan tenaga kerja di masa depan, baik dalam arti jumlah dan kualifikasinya untuk mengisi berbagai jabatan dan menyelengarakan berbagai aktivitas baru kelak.
►     Salah satu segi manajemen sumber daya manusia yang dewasa ini dirasakan semakin penting ialah penaganan informasi ketenagakerjaan. Dengan tersedianya informasi yang cepat dan akurat semakin penting bagi perusahaan, terutama perusahaan yang memiliki sumber daya manusia yang banyak dengan cabang yang tersebar di berbagai tempat (baik dalam negeri maupun di luar negeri).
Dengan adanya informasi ini akan memudahkan manajemen melakukan perencanaan sumber daya manusia (Human Resources Information) yang berbasis pada teknologi canggih merupakan suatu kebutuhan yang tidak dapat dihindarkan di era perubahan yang serba cepat.
►     Seperti telah dimaklumi salah satu kegiatan pendahuluan dalam melakukan perencanaan termasuk perencanaan sumber daya manusia adalah penelitian.
Berdasarkan bahan yang diperoleh dan penelitian yang dilakukan untuk kepentingan perencanaan sumber daya manusia, akan timbul pemahaman yang tepat tentang situasi pasar kerja dalam arti:
a.       Permintaan pemakai tenaga kerja atas tenaga kerja dilihat dan segi jumlah, jenis, kualifikasi dan lokasinya.
b.      Jumlah pencari pekerjaan beserta bidang keahlian, keterampilan, latar belakang profesi, tingkat upah atau gaji dan sebagainya.
Pemahaman demikian penting karena bentuk rencana yang disusun dapat disesuaikan dengan situasi pasaran kerja tersebut.
►     Rencana sumber daya manusia merupakan dasar bagi penyusunan program kerja bagi satuan kerja yang menangani sumber daya manusuia dalam perusahaan. Salah satu aspek program kerja tersebut adalah pengadaan karyawan baru guna memperkuat tenaga kerja yang sudah ada demi peningkatan kemampuan perusahaan mencapai tujuan dan berbagai sasarannya. Tanpa perencanaan sumber daya manusia, sukar menyusun program kerja yang realistik.
►     Mengetahui pasar tenaga kerja. Pasar kerja merupakan sumber untuk mencari calon-calon sumber daya manusia yang potensial untuk diterima (recruiting) dalam perusahaan. Dengan adanya data perencanaan sumber daya manusia di samping mempermudah mencari calon yang cocok dengan kebutuhan, dapat pula digunakan untuk membantu perusahaan lain yang memerlukan sumber daya manusia.
►     Acuan dalam menyusun program pengembangan sumber daya manusia.
Perencanaan sumber daya manusia dapat dijadikan sebagi salah satu sumbangan acuan, tetapi dapat pula berasal dari sumber lain. Dengan adanya data yang lengkap tentang potensi sumber daya manusia akan lebih mempermudah dalam menyusun program yang lebih matang dan lebih dapat dipertanggungjawabkan. Berdasarkan hal-hal tersebut, dapat diketahui manfaat dari perencanaan sumber daya manusia dalam suatu perusahaan sebagai sesuatu yang sangat penting, demi kelancaran dan tercapainya tujuan dari perusahaan.

Syarat – syarat perencanaan SDM 
♣       Harus mengetahui secara jelas masalah yang akan direncanakannya. 
♣       Harus mampu mengumpulkan dan menganalisis informasi tentang SDM.
♣       Harus mempunyai pengalaman luas tentang job analysis, organisasi dan situasi persediaan SDM. 
♣       Harus mampu membaca situasi SDM masa kini dan masa mendatang.
♣       Mampu memperkirakan peningkatan SDM dan teknologi masa depan.
♣       Mengetahui secara luas peraturan dan kebijaksanaan perburuhan pemerintah. 

Prosedur perencanaan SDM
«  Menetapkan secara jelas kualitas dan kuantitas SDM yang dibutuhkan.
«  Mengumpulkan data dan informasi tentang SDM.
«  Mengelompokkan data dan informasi serta menganalisisnya.
«  Menetapkan beberapa alternative.
«  Memilih yang terbaik dari alternative yang ada menjadi rencana.
«  Menginformasikan rencana kepada para karyawan untuk direalisasikan.

TUGAS SOFTSKILL 11

Rencana Keuangan



Pengertian Rencana Keuangan
Menurut Lawrence J. Gitman (2006), financial planning adalah “planning that begins with long term, or strategic, financial plans that in turn guide the formulation of short term, or opening, plans and budgets” yang artinya perencanaan yang dimulai dengan jangka panjang, atau strategis, rencana keuangan yang pada gilirannya memandu perumusan jangka pendek, atau, pembukaan rencana dan anggaran.
Rencana Keuangan dibagi atas dua masa, yaitu :
a.       Rencana Keuangan Jangka Panjang (Strategis)
gambaran besar aktivitas keuangan yang direncakan oleh perusahaan dan dampak yang dapat diantisipasi akibat aktivitas tersebut dalam periode waktu 2 sampai 10 tahun.
b.      Rencan Keuangan Jangka Pendek (Operasional)
gambaran spesifik dari aktivitas keuangan jangka pendek yang dilakukan oleh perusahaan dan dampak dari aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan tersebut.
Jadi kesimpulan yang dapat diambil adalah bahwa rencana keuangan merupakan suatu bagian penting dalam keuangan perusahaan karena pada rencana keuangan seorang manajer dapat merencanakan langah-langkah apa yang harus diambil agar perusahaan dapat mencapai tujuannya.
Proses Rencana Keuangan
Menurut Stanley B. Block dan Geoffrey A. Hirt (2002) proses rencana keuangan adalah suatu proses yang sistematis dan kompleks, dimana untuk melakukan proses ini membutuhkan asumsi-asumsi yang tepat dan data-data yang lengkap agar perencanaan dapat menghasilkan suatu ramalan/prediksi yang akurat.
Ada 5 tahap penting yang perlu Anda lakukan dalam perencanaan keuangan, yaitu:
1.       Menentukan Tujuan Keuangan.
2.       Menganalisa Kondisi Keuangan Sekarang.
3.       Membuat Rencana Keuangan.
4.       Melakukan Implementasi Dari Rencana Keuangan.
5.       Monitor dan Evaluasi Berkala.
Manfaat Rencana Keuangan
Mengacu pada Stanley B. Block dan Geoffrey A. Hirt (2002), manfaat rencana keuangan adalah :
1.       sebagai bahan pertimbangan sebelum pembuatan keputusan mengenai keuangan.
2.       sebagai dasar penilaian mengenai apakah rencana yang akan dijalankan oleh suatu perusahaan memiliki prospek yang baik atau tidak.
3.       sebagai standar mengenai kinerja keuangan yang akan mendatang.
Ada 7 hal utama yang perlu diatur dalam perencanaan keuangan :
1.       Utang dan pengaturan kredit
2.       Produk asuransi yang tepat untuk melindungi resiko pribadi
3.       Akumulasi kekayaan
4.       Investasi dan perencanaan properti
5.       Pajak
6.       Pensiun
7.       Perencanaan Warisan
sumber : thesis.binus.ac.id

TUGAS SOFTSKILL 8

Rencana Usaha



Seperti ditulis oleh Kusnendi, Drs.,M.S.
Perencanaan Usaha adalah proses penentuan Visi, Misi, tujuan, strategi, kebijakan, prosedur, aturan, program dan anggaran yang diperlukan untuk menjalankan suatu usaha atau bisnis tertentu.

Sifat-sifat rencana usaha :
·         FOKUS, artinya perencanaan usaha dibuat berdasarkan visi, misi tertentu serta dengan tujuan yang jelas sehingga kita bisa fokus untuk mencapai tujuan.
·         RASIONAL DAN FAKTUAL, artinya perencanaan usaha dibuat berdasarkan pemikiran yang masuk akal, realistik, berorientasi masa depan sera didukung dengan fakta2 yang ada.
·         BERKESINABUNGAN DAN ESTIMASI, artinya perencanaan usaha dibuat dan dipersiapkan untuk tindakan yang berkelanjutan serta perkiraan perkiraan tentang kondisi di masa depan.
·         PREPARE DAN FLEKSIBEL, artinya perencanaan usaha dibuat sebagai persiapan, yaitu pedoman untuk tindakan-2 yang akan dilaksanakan yang disesuaikan dengan perubahan lingkungan bisnis yang dihadapi.
·         OPERASIONAL, artinya perencanaan usaha dibuat sesederhana mungkin, namun rinci, serta dapat dilaksanakan.

Manfaat rencana usaha :
·         Pekerjaan dan aktifitas usaha dapat dilakukan secara teratur dan dengan tujuan yang jelas.
·         Menghindari pekerjaan atau aktifitas yang tidak produktif serta penggunaan sumber daya yang lebih efisien.
·         Menyediakan alat evaluasi untuk menentukan keberhasilan usaha.
·         Menyediakan landasan untuk pengawasan dan upaya perbaikan.
ARTINYA perencanaan usaha dibuat agar digunakan untuk menjamin bahwa tujuan yang telah ditetapkan akan tercapai.
Latar Belakang Pendukung Rencana Usaha
Rencana Usaha yang baik harus didasari latar blakang yang sesuai dengan kondisi dan kemampuan semua pihak serta faktor-2 lain yang terlibat dalam menjalankan usaha. Kesalahan menilai atau berlebihan dalam menilai kemampuan pelaksana usaha dan faktor-2 lainnya akan mengakibatkan Rencana usaha yang baik tidak mendapat dukungan atau sulit dilaksanakan. Akibatnya rencana yang baik itu hanya jadi bahan bacaan saja. Maka sebelum membuat rencana usaha yang baik lakukan dahulu hal-hal sebagai berikut :

1.      Indentifikasi peluang usaha.
Ide usaha banyak berterbaran disekeliling kita. Jangan latah dalam memilih peluang usaha. Tapi lakukanlah reset pasar khususnya kondisi disekitar lokasi usaha Anda, itu kalau usaha Anda bersifat lokal.
Pada umumnya suatu produk berpotensi untuk laku dijual dan menguntungkan apabila penawaran untuk produk tersebut masih lebih kecil dari permintaan. Peluang usaha timbul ketika permintaan pasar lebih besar dari penawaran.
Sebaiknya peluang usaha yang demikianlah yang menjadi pilihan Anda. Pilihlah beberapa peluang usaha tersebut untuk dibanding bandingkan dengan faktor faktor lainnya.
2.      Pilihlah Peluang Usaha yang sesuai dengan kepribadian Anda.
Dalam penentuan peluang usaha tentu kriteria utamanya adalah apakah usaha itu mampu memberi keuntungan yang memadai, namun dari segi kepribadian Anda apakah jenis usaha tersebut bisa diterima.
Misal peluang usaha minuman keras atau usaha itu menuntut Anda untuk mobil (selalu tidak ditempat). Dari segala aspek usaha-2 tersebut sebetulnya dapat menjanjikan keuntungan yang besar, namun secara kepribadian Anda tidak merasa cocok dengan usaha-2 tsb.
Tentunya solusi terhadap pilihan usaha tersebut adalah menolak peluang tersebut, atau solusi lainnya adalah memberikan peluang usaha tsb. untuk dijalankan atau diwakili oleh pihak lain, yang tentunya juga berakibat adanya perbedaan pola management dan kepemilikan dalam membuat rencana usaha Anda. Pilihlah ide usaha selain keuntungan juga kesenangan, hobi, waktu, tenaga, dan tentunya dorongan hati nurani yang dibutuhkan dalam mengelola usaha tersebut.
3.      Ketersedian bahan baku, barang atau jasa.
Faktor ketersedian bahan baku (barang atau jasa) adalah merupakan faktor handalan, artinya tampa bahan baku tentunya usaha tidak akan jalan atau tidak dapat berproduksi.
Mungkin saja bagi pemain lama ketersedian bahan baku mudah tersedia, namun buat pemain baru tidak mudah untuk mendapatkannya, mungkin keterbatasan persedian dipasar, kesulitan transportasi, volume pembelian yang harus besar dll. Anda bisa saja mendapatkan tapi dengan harga khusus (lebih mahal).
Contoh lain ternyata bahan baku atau barang tersebut hanya musiman sehingga tidak setiap saat mendapatkannya. Sehingga hal tersebut mempengaruhi sistim stok untuk pengadaan bahan baku atau barang dan tentunya hal ini menambah biaya tempat penyimpanan. Contoh lain sejauh mana pengenaan pajak atas bahan baku, barang atau jasa yang dimaksud. Jangan sampai hal ini baru diketahui setelah usaha beroperasi, karena hal ini berakibat tersendat-sendatnya produksi dan biaya produksi meningkat, harga jual jadi tidak konpetitip lagi.
4.      Kemampuan mencari dan mendapatkan konsumen.
Faktor lain yg tidak kalah pentingnya adalah konsumen. Pada prinsipnya jika ingin membuat usaha apa saja bisa, selain banyak untuk dipilih juga penawaran usahapun banyak. Begitu juga target pasar atau konsumenpun melimpah.
Pertanyaannya mau ngga konsumen membeli atau memakai produk anda atau Anda mampu ngga mencari dan meyakinkan agar konsumen mau membeli atau memakai produk atau jasa Anda. Untuk itu harus dilakukan tes dan survey terlebih dahulu.
Contoh yang gampang adalah usaha makanan. Buatlah contoh makanan dan tawarkan kepada orang2 terdekat dan seterusnya diluar orang yang Anda kenal, survey dan pelajari bagaimana tanggapan mereka tentang produk Anda. Jika tanggapan kurang, perbaiki rasa dan kwalitas sesuai saran temen atau konsumen Anda.
Jika sudah yakin carilah pasar lebih luas namun jangan produksi dulu terlalu banyak. Tetap tanggapi keluhan dan saran konsumen Anda. Buat langkah2 untuk bisa meningkatkan produksi dan memperluas konsumen. Ingat jangan sampai produk Anda diobralpun tidak dilirik konsumen.
5.      Mengindetifikasi kemampuan skill dan kesiapan mental.
Kemampuan Anda dan orang2 yang terlibat dalam menjalankan usaha (SDM) harus diukur atau dinilai. Jangan salah atau berlebihan dalam menilai kemampuan dan kesiapan mental mereka.
Apabila itu yang terjadi, maka sebaik-baiknya rencana usaha yang dibuat tetap saja tidak akan berjalan sesuai rencana, malah rencana tersebut menjadi suatu rencana kegagalan.
Hal ini pernah saya alami, rencana usaha dan proposal kelayakan usaha kami buat sebaik mungkin, setelah dipresentasikan terkumpulah modal ratusan juta. Namun apa yang terjadi berikutnya adalah kegagalan yang terjadi.
Faktor faktornya adalah mental dan kemampuan pengelola belum siap sehingga tidak menjalankan fungsinya masing2. Produksi usaha sudah besar besaran padahal target pasar atau konsumen belum ada satupun yang mentanda tangani kontrak pembelian. Yang namanya biaya bertambah terus dan akhirnya tidak ada uang kas sama sekali. Ujung ujungnya hampir semua program usaha tidak sepenuhnya berjalan.
Pemilik modal tidak percaya lagi terhadap pengelola usaha untuk menambah modal dan akhirnya usaha itu bangkrut dengan sendirinya. Jika kemampuan dan mental SDM belum siap, buatlah program pelatihan untuk meningkatkan kemampuan dan merubah mental. Peluang Usaha bagus namun tidak ditunjang SDM yang memadai tetap akan terjadi kegagalan.
6.      Faktor external yang teribat.
Kalau pengelola adalah faktor internal, maka diluar itu ada orang atau lembaga atau perusahaan yang akan terlibat dengan usaha Anda.
Inventaris pihak-pihak yang akan terlibat langsungbdan tidak langsung dalam Anda memulai dan menjalankankanusaha. Hubungi mereka cari tahu apa yang mereka butuhkan dari Anda dan apa yang Anda butuhkan dari mereka, kalau perlu lakukan negosiasi untuk kemudahan dan penekanan biaya demi efisiensi usaha Anda.
Faktor external misalnya lembaga hukum atau notaris, pajak, izin usaha, pemilik lokasi usaha, pihak bank, pemilik modal, penambahan daya listrik (PLN), pihak keamanan, pengerah tenaga kerja, lembaga pelatihan. Cari lebih tahu lagi pihak2 external tersebut.
Semakin kenal baik dengan mereka semakin mudah dan jelas Anda berhubungan dan bernegosiasi. Yang terpenting adalah kemudahan dan penentuan biaya-biaya agar bisa sesuai dengan isi rencana dan program kerja usaha. Jangan sampai terjadi biaya tak terduga melampaui beratus-ratus persen dari anggaran.
7.      Hitung kemampuan modal dan buat solusinya jika kurang.
Hitung besarnya modal dan biaya-biaya, pengeluaran yang dibutuhkan untuk memulai , mengoperasikan, memproduksi dan lainnya.
Kekurangan cermatan perhiungngan ini akan tersendat sendatnya jalan usaha Anda. Ketiadaan atau kekurangan modal sering dijadikan kambing hitam untuk tidak segera memulai usaha.
Harus diakui bahwa meskipun modal bukan satu-satunya faktor dominan dalam merintis usaha, ketiadaan modal memang bisa menjadi kendala. Agar ketiadaan atau kekurangan modal ini tidak berakibat fatal bagi (rencana) usaha Anda, sebaiknya pelajari sumber sumber pemodalan yang ada untuk bisa memperoleh modal usaha.
Lakukan indentifikasi sumber modal dengan cermat, kalau perlu lakukan negosiasi dengan baik, karena ini menyangkut biaya biaya dan kelengkapan dokumen yang harus Anda siapkan.
Beberapa contoh sumber dana seperti teman atau saudara, Ventura Capital, Pinjaman Bank atau bisa bergabung dengan usaha lain.
8.      Dokumentasi dan membuat proposal usaha.
Hasil-hasil indentifikasi diatas harus didokumentasikan dengan baik, buat solusi atau rencaa program kerja jika ditemukan hal-hal yang harus diperbaiki atau dilaksanakan, rangkum semua data- data tersebut kedalam sebuah PROPOSAL USAHA. Maka jadilah suatu Rencana Usaha yang baik yaitu rencana yang benar-benar berdasarkan hasil identifikasi, hasil survey, hasil negosiasi, hasil wawancara yang berdasarkan visi misi dan tujuan usaha. Buat hasil perencanaan yang matang dll.