Sabtu, 09 November 2013

Kenapa Sering Tak Nafsu Makan Saat Sarapan?


KOMPAS.com - Pentingnya sarapan tak juga menggugah sebagian masyarakat untuk rutin melakukannya. Ancaman risiko obesitas hingga serangan jantung yang lebih besar, nyatanya tak cukup menekankan pentingnya asupan nutrisi di pagi hari sebelum beraktivitas.

Salah satu alasan yang kerap diajukan adalah tidak ada nafsu makan saat waktunya sarapan, atau terburu waktu bekerja. Akibatnya sarapan dilewatkan begitu saja dan ditumpuk dengan makan siang.

Menurut dokter ahli tidur, Dr. Neil Stanley, kondisi ini memang nyata terjadi pada sebagian orang. Hal ini disebabkan jam biologis yang cenderung lebih lambat dibanding orang kebanyakan. Akibatnya, metabolisme tubuh melamban yang berefek pada rasa lapar yang tidak segera datang, walau waktu sarapan sudah tiba.

“Normalnya, saat bangun pagi sejumlah proses dalam tubuh dimulai termasuk timbulnya rasa lapar. Namun pada orang dengan jam biologis lambat, kondisi ini tidak terjadi. Bila orang tersebut bangun pada pukul 7 rasa lapar baru timbul pukul 9 atau 10,” kata Stanley.

Jam biologis lambat ditandai usaha ekstra yang dilakukan hanya untuk sarapan. Orang dengan jam biologis lambat, kata Stanley, sebaiknya tidak memaksakan diri sarapan setelah bangun pagi. Stanley menyarankan odang dengan jam biologis lambat selalu membawa bekal, sehingga bisa segera dimakan saat rasa lapar timbul.

Jam biologis lambat memang bisa bersifat warisan antar keluarga. Namun kondisi ini hanya mempengaruhi 10 persen dari total populasi. Stanley memperingatkan, jam tidur yang tidak teratur bisa menjadi penyebab utama. Jam tidur malam yang berantakan mengakibatkan kacaunya jam biologis dalam tubuh. Stanley menyarankan untuk memiliki jam tidur tetap, sehingga bisa teratur sarapan di pagi hari.

Sulitnya memancing selera sarapan, menyebabkan beberapa orang memilih menu yang sesuai selera saat makan pagi. Melalui pemilihan makanan sesuai mood, diharapkan mood makan timbul dan bisa mengasup nutrisi sesuai kebutuhan.

Meski tidak melarang, pakar Catherine Collins, memperingatkan masyarakat lebih waspada memilih menu saat sarapan. Menu karbohidrat kompleks seperti roti gandum dan beras merah, lebih disarankan daripada hidangan karbohidrat sederhana misalnya nasi dan roti putih. Hal ini dikarenakan pelepasan glukosa yang lebih lambat dibanding makanan berkarbohidrat sederhana. Sehingga, karbohidrat komplek lebih lama membuat kenyang dan memenuhi kebutuhan energi.

Makanan berkarbohidrat sederhana juga menyebabkan gula darah meningkat drastis dan bertahan hanya dalam waktu singkat. Selanjutnya gula darah juga menurun sangat cepat. Bila terus berulang, kondisi ini bisa memicu resistensi insulin yang berujung diabetes.



Kenapa Sering Tak Nafsu Makan Saat Sarapan?


KOMPAS.com - Pentingnya sarapan tak juga menggugah sebagian masyarakat untuk rutin melakukannya. Ancaman risiko obesitas hingga serangan jantung yang lebih besar, nyatanya tak cukup menekankan pentingnya asupan nutrisi di pagi hari sebelum beraktivitas.

Salah satu alasan yang kerap diajukan adalah tidak ada nafsu makan saat waktunya sarapan, atau terburu waktu bekerja. Akibatnya sarapan dilewatkan begitu saja dan ditumpuk dengan makan siang.

Menurut dokter ahli tidur, Dr. Neil Stanley, kondisi ini memang nyata terjadi pada sebagian orang. Hal ini disebabkan jam biologis yang cenderung lebih lambat dibanding orang kebanyakan. Akibatnya, metabolisme tubuh melamban yang berefek pada rasa lapar yang tidak segera datang, walau waktu sarapan sudah tiba.

“Normalnya, saat bangun pagi sejumlah proses dalam tubuh dimulai termasuk timbulnya rasa lapar. Namun pada orang dengan jam biologis lambat, kondisi ini tidak terjadi. Bila orang tersebut bangun pada pukul 7 rasa lapar baru timbul pukul 9 atau 10,” kata Stanley.

Jam biologis lambat ditandai usaha ekstra yang dilakukan hanya untuk sarapan. Orang dengan jam biologis lambat, kata Stanley, sebaiknya tidak memaksakan diri sarapan setelah bangun pagi. Stanley menyarankan odang dengan jam biologis lambat selalu membawa bekal, sehingga bisa segera dimakan saat rasa lapar timbul.

Jam biologis lambat memang bisa bersifat warisan antar keluarga. Namun kondisi ini hanya mempengaruhi 10 persen dari total populasi. Stanley memperingatkan, jam tidur yang tidak teratur bisa menjadi penyebab utama. Jam tidur malam yang berantakan mengakibatkan kacaunya jam biologis dalam tubuh. Stanley menyarankan untuk memiliki jam tidur tetap, sehingga bisa teratur sarapan di pagi hari.

Sulitnya memancing selera sarapan, menyebabkan beberapa orang memilih menu yang sesuai selera saat makan pagi. Melalui pemilihan makanan sesuai mood, diharapkan mood makan timbul dan bisa mengasup nutrisi sesuai kebutuhan.

Meski tidak melarang, pakar Catherine Collins, memperingatkan masyarakat lebih waspada memilih menu saat sarapan. Menu karbohidrat kompleks seperti roti gandum dan beras merah, lebih disarankan daripada hidangan karbohidrat sederhana misalnya nasi dan roti putih. Hal ini dikarenakan pelepasan glukosa yang lebih lambat dibanding makanan berkarbohidrat sederhana. Sehingga, karbohidrat komplek lebih lama membuat kenyang dan memenuhi kebutuhan energi.

Makanan berkarbohidrat sederhana juga menyebabkan gula darah meningkat drastis dan bertahan hanya dalam waktu singkat. Selanjutnya gula darah juga menurun sangat cepat. Bila terus berulang, kondisi ini bisa memicu resistensi insulin yang berujung diabetes.



Kenapa Sering Tak Nafsu Makan Saat Sarapan?


KOMPAS.com - Pentingnya sarapan tak juga menggugah sebagian masyarakat untuk rutin melakukannya. Ancaman risiko obesitas hingga serangan jantung yang lebih besar, nyatanya tak cukup menekankan pentingnya asupan nutrisi di pagi hari sebelum beraktivitas.

Salah satu alasan yang kerap diajukan adalah tidak ada nafsu makan saat waktunya sarapan, atau terburu waktu bekerja. Akibatnya sarapan dilewatkan begitu saja dan ditumpuk dengan makan siang.

Menurut dokter ahli tidur, Dr. Neil Stanley, kondisi ini memang nyata terjadi pada sebagian orang. Hal ini disebabkan jam biologis yang cenderung lebih lambat dibanding orang kebanyakan. Akibatnya, metabolisme tubuh melamban yang berefek pada rasa lapar yang tidak segera datang, walau waktu sarapan sudah tiba.

“Normalnya, saat bangun pagi sejumlah proses dalam tubuh dimulai termasuk timbulnya rasa lapar. Namun pada orang dengan jam biologis lambat, kondisi ini tidak terjadi. Bila orang tersebut bangun pada pukul 7 rasa lapar baru timbul pukul 9 atau 10,” kata Stanley.

Jam biologis lambat ditandai usaha ekstra yang dilakukan hanya untuk sarapan. Orang dengan jam biologis lambat, kata Stanley, sebaiknya tidak memaksakan diri sarapan setelah bangun pagi. Stanley menyarankan odang dengan jam biologis lambat selalu membawa bekal, sehingga bisa segera dimakan saat rasa lapar timbul.

Jam biologis lambat memang bisa bersifat warisan antar keluarga. Namun kondisi ini hanya mempengaruhi 10 persen dari total populasi. Stanley memperingatkan, jam tidur yang tidak teratur bisa menjadi penyebab utama. Jam tidur malam yang berantakan mengakibatkan kacaunya jam biologis dalam tubuh. Stanley menyarankan untuk memiliki jam tidur tetap, sehingga bisa teratur sarapan di pagi hari.

Sulitnya memancing selera sarapan, menyebabkan beberapa orang memilih menu yang sesuai selera saat makan pagi. Melalui pemilihan makanan sesuai mood, diharapkan mood makan timbul dan bisa mengasup nutrisi sesuai kebutuhan.

Meski tidak melarang, pakar Catherine Collins, memperingatkan masyarakat lebih waspada memilih menu saat sarapan. Menu karbohidrat kompleks seperti roti gandum dan beras merah, lebih disarankan daripada hidangan karbohidrat sederhana misalnya nasi dan roti putih. Hal ini dikarenakan pelepasan glukosa yang lebih lambat dibanding makanan berkarbohidrat sederhana. Sehingga, karbohidrat komplek lebih lama membuat kenyang dan memenuhi kebutuhan energi.

Makanan berkarbohidrat sederhana juga menyebabkan gula darah meningkat drastis dan bertahan hanya dalam waktu singkat. Selanjutnya gula darah juga menurun sangat cepat. Bila terus berulang, kondisi ini bisa memicu resistensi insulin yang berujung diabetes.



Asuransi Terhadap Kerugian Tidak Lansung (tugas kelompok 4)


  Gambaran kerugian tak langsung misal : Bila penjualan        barang jadi terkena peril maka perusahaan akan             kehilangan kemungkinan untuk mendapatkan             keuntungan dari barang jadi yang terkena peril.
  Klasifikasi kontrak/asuransi kerugian tidak langsung.
Time elemen contract
  Adalah kontrak asuransi yang mengukur besarnya    kerugian tidak langsung dalam jumlah uang untuk setiap        unit waktu yang berlaku sampai dengan obyek yang          terkena peril yang diasuransikan selesai diperbaiki
Time element contract meliputi antara lain :
- Business Interuption Insurance
            Ialah kontrak pemberian ganti rugi kepada      tertanggung atas keuntungan yang hilang dan biaya     tetap yang harus dikeluarkan, karena rusaknya    properti yang diasuransikan, yang di-sebabkan oleh    peril dalam polis, sampai properti yang terkena   peril     selesai diperbaiki
- Contigent Business Interuption Insurance
            Adalah asuransi kerugian tidak langsung yang             diakibatkan oleh peril yang menimpa perusahaan       lain,             yang bersangkutan, yang mengakibatkan         perusahaan ter-sebut harus menghentikan       operasinya             untuk sementara.
            - Extra Expense Insurance
            Extra Expense Insurance adalah asuransi terhadap      biaya ekstra yang terpaksa harus dikeluarkan oleh             perusahaan yang terkena peril, yang ter-paksa             menggunakan fasilitas lain, agar perusahaan tetap             beroperasi.

            - Additional Living Expense Insurance
            Adalah asuransi yang ditujukan bagi pemilik rumah,   yang harus mengeluarkan biaya hidup yang lebih             tinggi, akibat dia harus pindah rumah, karena rumahnya terkena peril
            - Rental Value Insurance
            Adalah asuransi yang ditujukan untuk individu yang tidak mungkin memiliki Business Interruption             Insurance.  Asuransi  bisa diajukan baik oleh penyewa rumah ataupun pemilik rumah yang             disewakan.
            Pada pokoknya ada 3 bentuk rent-Insurance :
            Rent-Insurance untuk mem-berikan ganti rugi atas      kehilangan pendapatan sewa selama periode   tertentu.
            Rent-Insurance untuk mem-berikan ganti rugi             selama masa normal untuk mem-bangun kembali             rumah obyek sewa yang terkena peril.
            Rent-Insurance untuk mem-berikan ganti rugi             sebesar tidak lebih ½ dari jumlah asuransi yang             dibayar setiap bulan.

            - Leasehold Interest Insurance
            Adalah asuransi terhadap interest atas real properti     yang dipakai orang lain melalui kontrak          “Leasing”             yang mem-berikan hak kepada penyewa         (leaser)             untuk memanfaatkan property tersebut             selama             jangka waktu tertentu.

            - Excess Rental Value Insurance
            Adalah asuransi terhadap kerugian yang diderita         oleh     leassor (pemilik property) karena pembatalan             kontrak
sewa oleh penyewa, yang disebabkan oleh menurunnya nilai sewa ataupun karena property tersebut terkena peril.

Non Time Element Contract
Adalah bentuk asuransi kerugian tidak langsung yang besarnya nilai asuransi tidak diukur berdasarkan berlakunya waktu.
Beberapa bentuk non-Time Element Contract
Profit Insurance
Kontrak asuransi yang menutup kerugian tidak langsung karena hilangnya kesempatan untuk memperoleh keuntungan atas barang-barang yang telah selesai diproduksi tetapi belum sempat dijual.

Asuransi Terhadap Kerugian Tidak Lansung (tugas kelompok 4)


  Gambaran kerugian tak langsung misal : Bila penjualan        barang jadi terkena peril maka perusahaan akan             kehilangan kemungkinan untuk mendapatkan             keuntungan dari barang jadi yang terkena peril.
  Klasifikasi kontrak/asuransi kerugian tidak langsung.
Time elemen contract
  Adalah kontrak asuransi yang mengukur besarnya    kerugian tidak langsung dalam jumlah uang untuk setiap        unit waktu yang berlaku sampai dengan obyek yang          terkena peril yang diasuransikan selesai diperbaiki
Time element contract meliputi antara lain :
- Business Interuption Insurance
            Ialah kontrak pemberian ganti rugi kepada      tertanggung atas keuntungan yang hilang dan biaya     tetap yang harus dikeluarkan, karena rusaknya    properti yang diasuransikan, yang di-sebabkan oleh    peril dalam polis, sampai properti yang terkena   peril     selesai diperbaiki
- Contigent Business Interuption Insurance
            Adalah asuransi kerugian tidak langsung yang             diakibatkan oleh peril yang menimpa perusahaan       lain,             yang bersangkutan, yang mengakibatkan         perusahaan ter-sebut harus menghentikan       operasinya             untuk sementara.
            - Extra Expense Insurance
            Extra Expense Insurance adalah asuransi terhadap      biaya ekstra yang terpaksa harus dikeluarkan oleh             perusahaan yang terkena peril, yang ter-paksa             menggunakan fasilitas lain, agar perusahaan tetap             beroperasi.

            - Additional Living Expense Insurance
            Adalah asuransi yang ditujukan bagi pemilik rumah,   yang harus mengeluarkan biaya hidup yang lebih             tinggi, akibat dia harus pindah rumah, karena rumahnya terkena peril
            - Rental Value Insurance
            Adalah asuransi yang ditujukan untuk individu yang tidak mungkin memiliki Business Interruption             Insurance.  Asuransi  bisa diajukan baik oleh penyewa rumah ataupun pemilik rumah yang             disewakan.
            Pada pokoknya ada 3 bentuk rent-Insurance :
            Rent-Insurance untuk mem-berikan ganti rugi atas      kehilangan pendapatan sewa selama periode   tertentu.
            Rent-Insurance untuk mem-berikan ganti rugi             selama masa normal untuk mem-bangun kembali             rumah obyek sewa yang terkena peril.
            Rent-Insurance untuk mem-berikan ganti rugi             sebesar tidak lebih ½ dari jumlah asuransi yang             dibayar setiap bulan.

            - Leasehold Interest Insurance
            Adalah asuransi terhadap interest atas real properti     yang dipakai orang lain melalui kontrak          “Leasing”             yang mem-berikan hak kepada penyewa         (leaser)             untuk memanfaatkan property tersebut             selama             jangka waktu tertentu.

            - Excess Rental Value Insurance
            Adalah asuransi terhadap kerugian yang diderita         oleh     leassor (pemilik property) karena pembatalan             kontrak
sewa oleh penyewa, yang disebabkan oleh menurunnya nilai sewa ataupun karena property tersebut terkena peril.

Non Time Element Contract
Adalah bentuk asuransi kerugian tidak langsung yang besarnya nilai asuransi tidak diukur berdasarkan berlakunya waktu.
Beberapa bentuk non-Time Element Contract
Profit Insurance
Kontrak asuransi yang menutup kerugian tidak langsung karena hilangnya kesempatan untuk memperoleh keuntungan atas barang-barang yang telah selesai diproduksi tetapi belum sempat dijual.

Asuransi Terhadap Kerugian Tidak Lansung (tugas kelompok 4)


  Gambaran kerugian tak langsung misal : Bila penjualan        barang jadi terkena peril maka perusahaan akan             kehilangan kemungkinan untuk mendapatkan             keuntungan dari barang jadi yang terkena peril.
  Klasifikasi kontrak/asuransi kerugian tidak langsung.
Time elemen contract
  Adalah kontrak asuransi yang mengukur besarnya    kerugian tidak langsung dalam jumlah uang untuk setiap        unit waktu yang berlaku sampai dengan obyek yang          terkena peril yang diasuransikan selesai diperbaiki
Time element contract meliputi antara lain :
- Business Interuption Insurance
            Ialah kontrak pemberian ganti rugi kepada      tertanggung atas keuntungan yang hilang dan biaya     tetap yang harus dikeluarkan, karena rusaknya    properti yang diasuransikan, yang di-sebabkan oleh    peril dalam polis, sampai properti yang terkena   peril     selesai diperbaiki
- Contigent Business Interuption Insurance
            Adalah asuransi kerugian tidak langsung yang             diakibatkan oleh peril yang menimpa perusahaan       lain,             yang bersangkutan, yang mengakibatkan         perusahaan ter-sebut harus menghentikan       operasinya             untuk sementara.
            - Extra Expense Insurance
            Extra Expense Insurance adalah asuransi terhadap      biaya ekstra yang terpaksa harus dikeluarkan oleh             perusahaan yang terkena peril, yang ter-paksa             menggunakan fasilitas lain, agar perusahaan tetap             beroperasi.

            - Additional Living Expense Insurance
            Adalah asuransi yang ditujukan bagi pemilik rumah,   yang harus mengeluarkan biaya hidup yang lebih             tinggi, akibat dia harus pindah rumah, karena rumahnya terkena peril
            - Rental Value Insurance
            Adalah asuransi yang ditujukan untuk individu yang tidak mungkin memiliki Business Interruption             Insurance.  Asuransi  bisa diajukan baik oleh penyewa rumah ataupun pemilik rumah yang             disewakan.
            Pada pokoknya ada 3 bentuk rent-Insurance :
            Rent-Insurance untuk mem-berikan ganti rugi atas      kehilangan pendapatan sewa selama periode   tertentu.
            Rent-Insurance untuk mem-berikan ganti rugi             selama masa normal untuk mem-bangun kembali             rumah obyek sewa yang terkena peril.
            Rent-Insurance untuk mem-berikan ganti rugi             sebesar tidak lebih ½ dari jumlah asuransi yang             dibayar setiap bulan.

            - Leasehold Interest Insurance
            Adalah asuransi terhadap interest atas real properti     yang dipakai orang lain melalui kontrak          “Leasing”             yang mem-berikan hak kepada penyewa         (leaser)             untuk memanfaatkan property tersebut             selama             jangka waktu tertentu.

            - Excess Rental Value Insurance
            Adalah asuransi terhadap kerugian yang diderita         oleh     leassor (pemilik property) karena pembatalan             kontrak
sewa oleh penyewa, yang disebabkan oleh menurunnya nilai sewa ataupun karena property tersebut terkena peril.

Non Time Element Contract
Adalah bentuk asuransi kerugian tidak langsung yang besarnya nilai asuransi tidak diukur berdasarkan berlakunya waktu.
Beberapa bentuk non-Time Element Contract
Profit Insurance
Kontrak asuransi yang menutup kerugian tidak langsung karena hilangnya kesempatan untuk memperoleh keuntungan atas barang-barang yang telah selesai diproduksi tetapi belum sempat dijual.

Asuransi Terhadap Kerugian Tidak Lansung (tugas kelompok 4)


  Gambaran kerugian tak langsung misal : Bila penjualan        barang jadi terkena peril maka perusahaan akan             kehilangan kemungkinan untuk mendapatkan             keuntungan dari barang jadi yang terkena peril.
  Klasifikasi kontrak/asuransi kerugian tidak langsung.
Time elemen contract
  Adalah kontrak asuransi yang mengukur besarnya    kerugian tidak langsung dalam jumlah uang untuk setiap        unit waktu yang berlaku sampai dengan obyek yang          terkena peril yang diasuransikan selesai diperbaiki
Time element contract meliputi antara lain :
- Business Interuption Insurance
            Ialah kontrak pemberian ganti rugi kepada      tertanggung atas keuntungan yang hilang dan biaya     tetap yang harus dikeluarkan, karena rusaknya    properti yang diasuransikan, yang di-sebabkan oleh    peril dalam polis, sampai properti yang terkena   peril     selesai diperbaiki
- Contigent Business Interuption Insurance
            Adalah asuransi kerugian tidak langsung yang             diakibatkan oleh peril yang menimpa perusahaan       lain,             yang bersangkutan, yang mengakibatkan         perusahaan ter-sebut harus menghentikan       operasinya             untuk sementara.
            - Extra Expense Insurance
            Extra Expense Insurance adalah asuransi terhadap      biaya ekstra yang terpaksa harus dikeluarkan oleh             perusahaan yang terkena peril, yang ter-paksa             menggunakan fasilitas lain, agar perusahaan tetap             beroperasi.

            - Additional Living Expense Insurance
            Adalah asuransi yang ditujukan bagi pemilik rumah,   yang harus mengeluarkan biaya hidup yang lebih             tinggi, akibat dia harus pindah rumah, karena rumahnya terkena peril
            - Rental Value Insurance
            Adalah asuransi yang ditujukan untuk individu yang tidak mungkin memiliki Business Interruption             Insurance.  Asuransi  bisa diajukan baik oleh penyewa rumah ataupun pemilik rumah yang             disewakan.
            Pada pokoknya ada 3 bentuk rent-Insurance :
            Rent-Insurance untuk mem-berikan ganti rugi atas      kehilangan pendapatan sewa selama periode   tertentu.
            Rent-Insurance untuk mem-berikan ganti rugi             selama masa normal untuk mem-bangun kembali             rumah obyek sewa yang terkena peril.
            Rent-Insurance untuk mem-berikan ganti rugi             sebesar tidak lebih ½ dari jumlah asuransi yang             dibayar setiap bulan.

            - Leasehold Interest Insurance
            Adalah asuransi terhadap interest atas real properti     yang dipakai orang lain melalui kontrak          “Leasing”             yang mem-berikan hak kepada penyewa         (leaser)             untuk memanfaatkan property tersebut             selama             jangka waktu tertentu.

            - Excess Rental Value Insurance
            Adalah asuransi terhadap kerugian yang diderita         oleh     leassor (pemilik property) karena pembatalan             kontrak
sewa oleh penyewa, yang disebabkan oleh menurunnya nilai sewa ataupun karena property tersebut terkena peril.

Non Time Element Contract
Adalah bentuk asuransi kerugian tidak langsung yang besarnya nilai asuransi tidak diukur berdasarkan berlakunya waktu.
Beberapa bentuk non-Time Element Contract
Profit Insurance
Kontrak asuransi yang menutup kerugian tidak langsung karena hilangnya kesempatan untuk memperoleh keuntungan atas barang-barang yang telah selesai diproduksi tetapi belum sempat dijual.