Paul Ehrlich – Penemu Kemoterapi.
Selasa, 12-06-2007
Paul Ehrlich adalah seorang ahli bakteriologi berkebangsaan Jerman. Ia disebut sebagai : "Bapak Imunologi, Hematologi, dan Kemoterapi". Ehrlich kecil dilahirkan di Strehlen, Silesia (Strzelin, Polandia) pada 14 Maret 1854.
Prestasinya di sekolah dan universitas tidak menonjol bahkan tergolong rendah, namun ia orang yang gigih. Dengan bersusah-payah dan berpindah-pindah kuliah di Universitas Breslau, Strasbourg, Freiburg dan Leipzig, akhirnya ia berhasil meraih gelar Doktor pada usia 24 tahun dengan tesis bertajuk “Sumbangan untuk Teori dan Praktek Mewarnai Jaringan”. Prestasinya yang jelek bukan karena ia bodoh, tetapi lebih disebabkan kurangnya waktu untuk belajar. Waktunya banyak disita kegemarannya mencoba bermacam-macam zat warna untuk mewarnai jaringan tubuh yang masih hidup. Dia memiliki cita-cita untuk menemukan sesuatu yang dapat membunuh bibit-bibit penyakit di dalam tubuh manusia tanpa merusak jaringan tubuh. Sebab ia berkeyakinan, bibit penyakit tertentu hanya menyerap zat warna kimia tertentu yang bila bibit penyakit itu menyerap zat kimia tertentu lain, bibit penyakit itu akan mati. Pengobatan dengan zat kimia yang kemudian dikenal sebagai "Kemoterapi" inilah salah satu temuannya.
Pada tahun 1886 ia bergabung dengan Institute for Infectious Diseases di Berlin. Kemudian setelah menghabiskan dua tahun di Mesir, untuk penyembuhan Tubercolosis, ia bekerjasama dengan Emil Adolf von Behring untuk mengembangkan serum Dipteri. Kerjasama ini mengilhami Ehrlich dalam teorinya yang terkenal dengan Seitenkettentheorie ( teori rantai samping ) pada tahun 1897. Teori ini menerangkan efek dari serum dan memungkinkan pengukuran jumlah antigen. Pada tahun 1896 Ehrlich menjadi Direktur dari Institute of Serum Research and Examination di Steglitz, Berlin. Pada tahun 1899 institut ini dipindah ke Frankfurt, Main dan dikembangkan menjadi Royal Institute of Experimental Therapy. Disini Ehrlich meneliti kemoterapi dan penyakit menular lainnya. Pada tahun 1904, Ehrlich menjadi profesor kehormatan di University of Göttingen. Pada tahun 1906 ia menemukan susunan rumus dari atoxyl, satu campuran kimiawi yang terbukti mampu mengobati penyakit tidur. Selanjutnya ia dan muridnya, Sahachiro Hata, mengembangkan Salvarsan, perawatan efektif melawan Sifilis pada tahun 1909. Penelitian ini mengawali riset-riset lainnya mengenai pengembangan penisilin dan antibiotik lainnya.
Ia menikah dengan Hedwig Pinkus ---yang saat itu usianya masih 19 tahun--- pada tahun 1883. Mereka dikaruniai dua orang putri yang diberi nama Stephanie dan Marianne. Ehrlich adalah seorang ilmuwan yang mempersembahkan penemuannya untuk kepentingan umum dan kemanusiaan. Ia tidak mengaitkan penemuannya dengan uang. Maka layaklah ia dianugerahi Hadiah Nobel untuk kedokteran dan fisiologi bersama-sama dengan Ilya Ilyich Mechnikov pada tahun 1908.
Selain Hadiah Nobel, ia juga menerima penghargaan Tiedemann dari Senckenberg Naturforschende Gesellschaft di Frankfurt, Main pada tahun 1887, Prize of Honour pada International Congress of Medicine ke XV di Lisbon pada tahun 1906, Medali Liebig dari Komunitas Kimia Jerman pada tahun 1911, Cameron Prize of Edinburgh pada 1914. Pada tahun 1897 Pemerintah Prusia menganugerahkannya gelar sebagai Privy Medical Council. Dan pada 1911 ia diangkat sebagai kelompok penasihat yang paling tinggi, Real Privy Council , dengan titel Excellency.
Ketika Perang Dunia I pecah pada tahun 1914, ia menjadi sangat tertekan dan saat Natal tahun itu dia terserang stroke. Kesehatannya memburuk sejak saat itu, dan pada 20 Agustus 1915 ia meninggal karena serangan stroke yang kedua kalinya di Bad Homburg. Hidupnya digambarkan dalam film “Magic Bullet”, yang terfokus pada Salvarsan®(arsfenamina), yang digunakannya untuk mengobati penyakit sifilis.
Sumber: Ragam info web. / Tyas SA.
Selasa, 12-06-2007
Paul Ehrlich adalah seorang ahli bakteriologi berkebangsaan Jerman. Ia disebut sebagai : "Bapak Imunologi, Hematologi, dan Kemoterapi". Ehrlich kecil dilahirkan di Strehlen, Silesia (Strzelin, Polandia) pada 14 Maret 1854.
Prestasinya di sekolah dan universitas tidak menonjol bahkan tergolong rendah, namun ia orang yang gigih. Dengan bersusah-payah dan berpindah-pindah kuliah di Universitas Breslau, Strasbourg, Freiburg dan Leipzig, akhirnya ia berhasil meraih gelar Doktor pada usia 24 tahun dengan tesis bertajuk “Sumbangan untuk Teori dan Praktek Mewarnai Jaringan”. Prestasinya yang jelek bukan karena ia bodoh, tetapi lebih disebabkan kurangnya waktu untuk belajar. Waktunya banyak disita kegemarannya mencoba bermacam-macam zat warna untuk mewarnai jaringan tubuh yang masih hidup. Dia memiliki cita-cita untuk menemukan sesuatu yang dapat membunuh bibit-bibit penyakit di dalam tubuh manusia tanpa merusak jaringan tubuh. Sebab ia berkeyakinan, bibit penyakit tertentu hanya menyerap zat warna kimia tertentu yang bila bibit penyakit itu menyerap zat kimia tertentu lain, bibit penyakit itu akan mati. Pengobatan dengan zat kimia yang kemudian dikenal sebagai "Kemoterapi" inilah salah satu temuannya.
Pada tahun 1886 ia bergabung dengan Institute for Infectious Diseases di Berlin. Kemudian setelah menghabiskan dua tahun di Mesir, untuk penyembuhan Tubercolosis, ia bekerjasama dengan Emil Adolf von Behring untuk mengembangkan serum Dipteri. Kerjasama ini mengilhami Ehrlich dalam teorinya yang terkenal dengan Seitenkettentheorie ( teori rantai samping ) pada tahun 1897. Teori ini menerangkan efek dari serum dan memungkinkan pengukuran jumlah antigen. Pada tahun 1896 Ehrlich menjadi Direktur dari Institute of Serum Research and Examination di Steglitz, Berlin. Pada tahun 1899 institut ini dipindah ke Frankfurt, Main dan dikembangkan menjadi Royal Institute of Experimental Therapy. Disini Ehrlich meneliti kemoterapi dan penyakit menular lainnya. Pada tahun 1904, Ehrlich menjadi profesor kehormatan di University of Göttingen. Pada tahun 1906 ia menemukan susunan rumus dari atoxyl, satu campuran kimiawi yang terbukti mampu mengobati penyakit tidur. Selanjutnya ia dan muridnya, Sahachiro Hata, mengembangkan Salvarsan, perawatan efektif melawan Sifilis pada tahun 1909. Penelitian ini mengawali riset-riset lainnya mengenai pengembangan penisilin dan antibiotik lainnya.
Ia menikah dengan Hedwig Pinkus ---yang saat itu usianya masih 19 tahun--- pada tahun 1883. Mereka dikaruniai dua orang putri yang diberi nama Stephanie dan Marianne. Ehrlich adalah seorang ilmuwan yang mempersembahkan penemuannya untuk kepentingan umum dan kemanusiaan. Ia tidak mengaitkan penemuannya dengan uang. Maka layaklah ia dianugerahi Hadiah Nobel untuk kedokteran dan fisiologi bersama-sama dengan Ilya Ilyich Mechnikov pada tahun 1908.
Selain Hadiah Nobel, ia juga menerima penghargaan Tiedemann dari Senckenberg Naturforschende Gesellschaft di Frankfurt, Main pada tahun 1887, Prize of Honour pada International Congress of Medicine ke XV di Lisbon pada tahun 1906, Medali Liebig dari Komunitas Kimia Jerman pada tahun 1911, Cameron Prize of Edinburgh pada 1914. Pada tahun 1897 Pemerintah Prusia menganugerahkannya gelar sebagai Privy Medical Council. Dan pada 1911 ia diangkat sebagai kelompok penasihat yang paling tinggi, Real Privy Council , dengan titel Excellency.
Ketika Perang Dunia I pecah pada tahun 1914, ia menjadi sangat tertekan dan saat Natal tahun itu dia terserang stroke. Kesehatannya memburuk sejak saat itu, dan pada 20 Agustus 1915 ia meninggal karena serangan stroke yang kedua kalinya di Bad Homburg. Hidupnya digambarkan dalam film “Magic Bullet”, yang terfokus pada Salvarsan®(arsfenamina), yang digunakannya untuk mengobati penyakit sifilis.
Sumber: Ragam info web. / Tyas SA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar