KOMPAS.com — Di usianya yang sangat muda, 18 tahun, Molly sudah
mewujudkan mimpinya memiliki toko perhiasan sendiri. Dari kecil, gadis yang
berasal dari Lincolnshire, Inggris, ini sudah jatuh cinta dengan aksesori
perhiasan. Molly membeli sebuah toko perhiasan dari uang tabungan dan uang yang
sedianya untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
Jiwa
bisnis atau wirausaha gadis berwajah imut ini sudah kelihatan sejak masih di
usia lima tahun. Di usia 13 tahun, Molly kerap membuat perhiasan sendiri dari
manik-manik menjadi kalung dan gelang yang kemudian ia jual pada teman-teman
dan orang di sekitarnya. Dengan adanya toko ini, ia mulai melebarkan sayap
dengan nama Made by Molly. Fokusnya adalah perhiasan klasik dengan kombinasi
metal yang unik.
"Saya
suka perhiasan dan sudah mulai mencoba membuat koleksi sendiri sejak usia 6
tahun," ujarnya.
Sedianya
Molly akan melanjutkan studi ke perguruan tinggi namun kemudian ia dihadapkan
pada pilihan untuk mengambil alih toko tempat ia bekerja di Market Deeping,
bernama Murano Silver. Toko yang sekarang ditempati Molly, buka sejak sepuluh
tahun yang lalu. Ketika itu, Molly sering berkunjung dan melihat-lihat
koleksinya. Dia kadang membeli satu anting dari uang saku yang ia miliki.
Beberapa tahun kemudian ia melamar kerja dan ada di sana setiap hari Sabtu atau
akhir pekan.
Setelah
setahun bekerja di toko perhiasan ini, Molly berencana untuk kuliah. Namun ia
belum tahu akan ambil jurusan apa dan kuliah di mana. Tiba-tiba ia mendengar
kalau toko ini dijual dan ia berkesempatan untuk memilikinya. Dengan uang
tabungan dan uang yang tadinya untuk pendaftaran kuliah ia alihkan untuk
membeli toko.
Dari pekerja lalu sekarang menjadi bos toko perhiasan membuat hari-hari Molly berbeda. Dia tak lagi hanya berhadapan dengan pelanggan, tetapi juga memikirkan kemajuan perusahaan, aset, serta bertemu klien dan distributor.
Dari pekerja lalu sekarang menjadi bos toko perhiasan membuat hari-hari Molly berbeda. Dia tak lagi hanya berhadapan dengan pelanggan, tetapi juga memikirkan kemajuan perusahaan, aset, serta bertemu klien dan distributor.
Kesukaan
Molly pada perhiasan beranjak dari pengalamannya sendiri. Betapa satu buah
perhiasan bisa mengubah tampilan seseorang. Meski hanya memakai kaus polos
saja, satu perhiasan akan membuat tampilannya berbeda. Dari situ, Molly
merasakan besarnya pengaruh perhiasan dan aksesori pada penampilan.
Bagaimana
rasanya sekarang menjadi bos dari toko sendiri? Menurut Molly awalnya sulit
karena berhadapan dengan banyak dokumen dan mengurusi sales pemasaran.
Namun, karena kecintaannya pada perhiasan yang besar, semua dianggap sebagai
hal yang menyenangkan.
Kata
Molly, beberapa klien dan pelanggan kaget begitu tahu umurnya yang masih belia.
Tapi tidak ada yang salah dengan itu. Setiap orang bisa mewujudkan
mimpinya kalau dia mau. *
Sumber :