1.
Pengertian
mata uang menurut klasik
Menurut pandangan ekonomi klasik, fungsi uang hanya
sebagai alat tukar. Oleh karena itu, jumlah uang yang diminta berbanding
proporsional dengan tingkat output atau pendapatan. Jika tingkat output
meningkat, jumlah uang yang diminta akan meningkat. Perubahan dalam uang yang
beredar akan mengakibatkan perubahan yang sama besarnya terhadap harga-harga.
Misalnya, bila uang beredar bertambah sebanyak 5 persen maka tingkat harga juga
akan naik sebesar 5 persen. Sebaliknya, bila uang beredar berkurang sebesar 5 persen
maka tingkat harga juga akan turun sebesar 5 persen.
Teori kuantitas uang menyatakan bahwa per ubahan
nilai uang atau tingkat harga merupakan akibat adanya perubahan jumlah uang
yang beredar dan menentukan permintaan agregat dan tingkat harga. Bertambahnya
jumlah uang yang beredar dalam masyarakat mengakibatkan turunnya nilai mata
uang. Menurunnya nilai mata uang sama artinya dengan naiknya tingkat harga.
Pendapat tersebut dinyatakan dalam persamaan berikut.
2.
Menghitung
permintaan uang menurut Ricardo, irfing Visher dan Marshal
a. David Ricardo
David Ricardo
melakukan analisis terhadap hubungan khusus antara jumlah uang dengan nilai
uang. Pernyataan yang dikemukakan oleh David Ricardo dikenal sebagai Teori
Kuantitas, dengan bunyi sebagai berikut.
i. Jumlah
uang berbanding terbalik dengan nilai uang
Apabila
jumlah uang bertambah menjadi dua kali lipat dari jumlahnya semula maka nilai
uang akan mengalami penurunan menjadi setengah dari nilai semula. Sebaliknya,
apabila jumlah uang berkurang menjadi setengah dari jumlah semula, maka nilai
uang akan mengalami kenaikan menjadi dua kali lipat dari nilai semula
ii. Harga
barang berbanding lurus dengan banyaknya uang yang beredar. Apabila jumlah uang
ditambah dua kali lipat sedangkan jumlah barang yang diperdagangkan tetap, maka
harga barang tersebut akan cenderung mengalami kenaikan sebesar dua kali lipat.
Keterangan : M : the quantity of
money (jumlah uang yang beredar)
P : price (tingkat harga)
K : konstanta atau faktor tetap
Teori kuantitas Ricardo tersebut dapat berlaku
jika dipenuhi syarat-syarat sebagai berikut.
i. harga-harga
menunjukkan perubahan perbandingan yang sama terhadap jumlah uang yang beredar
di masyarakat. Apabila jumlah uang yang beredar di masyarakat mengalami
kenaikan sebesar dua kali lipat, maka harga barang juga akan mengalami kenaikan
dua kali lipat. Sebaliknya apabila jumlah uang yang beredar berkurang menjadi
setengah dari jumlah semula, maka harga barang akan turun menjadi setengah dari
harga semula
ii. Jumlah uang
seluruhnya sebanding dengan pengeluaran masyarakat. Misal jumlah uang yang
beredar di masyarakat adalah Rp. 20.000.000,00, berarti pengeluarna masyarakat
seluruhnya adalah Rp. 20.000.000,00 juga
b. Irving Fisher
Irving Fisher memaparkan teori nilai uang yang
disebut Transaction Velocity Theory, melengkapi teori dari David Ricahrdo yang
tidak memperhatikan faktor kecepatan perputaran uang. Fisher berpendapat bahwa
kecepatan uang beredar serta kecepatan perputaran barang dan jasa adalah faktor
yang sanga penting dalam pengukuran nilai uang.
Rumus ini kemudian diperluas menjadi :
Keterangan: M : the quantity of money
(jumlah uan yang beredar)
V : velocity of circulation of money
(kecepatan uang beredar)
P : price (harga)
T : volume of trade (jumlah barang yang
diperdagangkan)
c. DH Robertson
Teori yang dikemukakan oleh DH Robertson
disebut Cash and Balance Equation Theory atau Cambridge Equation.
Robertson berpendapat bahwa nilai uang adalah tenaga untuk membeli
barang-barang yang dibutuhkan oleh seseorang. Pendapatnya ini dinyatakan ke
dalam sebuah rumus sebagai berikut :
MV = PT disubstitusikan M =
KTP
|
|
Robertson
juga mengungkapkan bagaimana lamanya uang tersimpan atau berapa lama rata-rata
uang istirahat dalam bentuk kas, yang dijabarkan dalam rumus berikut.
K yang merupakan kebalikan dari V dalam
Transaction Velocity Theory menunjukkan berapa lama rata-rata tiap rupiah
beristirahat di kas selama jangka waktu tertentu. Diketahui K = 1/V, maka dapat
ditarik sebuah kesimpulan bahwa kedua rumus tersebut adalah sama. Apabila pada
rumus MV = KTP disubtitusikan K = 1/V, maka akan diperoleh rumus M = TP/V atau
MV = PT. dengan demikian menjadi semakin jelas, bahwa pendapat yang dinyatakan
oleh DH Robertshon tidak jauh berbeda dengan pendapat Irving Fisher.
d. Alfred
Marshall
Jika pendapat ketiga
ahli sebelumnya, David Ricardo, Irving Fisher dan DH Robertson mengaitkan nilai
uang dengan harga barang, maka Alfred Marshall memasukan unsur pendapatan
nasional dalam merumuskan teori nilai uang .
Teori Marshall dinyatakan
dalam sebuah rumus sebagai berikut :
|
|
|
Y > PT atau O > T
M = KPO di mana PO = Y
Sehingga M = Ky
|
|
Keterangan : M : the quantity of
money (jumlah uang yang beredar)
Y : yearly income (pendapatan tahunan)
K :
koefisien yang mengatur keseimbangan antara kedua sisi persamaan tersebut.
3.
Pengertian
permintaan uang menurut Keynes
Meskipun bisa dikatakan bahwa teori uang Keynes
adalah teori yang bersumber dari teori Cambridge, tetapi Keynes mengemukakan
sesuatu yang berbeda dengan teori moneter tradisi klasik. Pada hakekatnya
perbedaan ini terletak pada penekanan pada fungsi uang yang lain, yaitu sebagai
store of value dan bukan hanya sebagai means of exchange. Teori ini kemudian
dikenal dengan nama teori Liquidity Preference.
Perhitungan permintaan uang untuk transaksi,
berjaga-jagadan spekulasi
Permintaan uang
untuk berjaga-jaga (precautionary demand)
Permintaan terhadap
uang bisa saja karena orang ingin berjaga-jaga terhadap suatu peristiwa yang
tidak dikehendaki seperti sakit, kecelakaan, kebanjiran dan kebakaran.
Permintaan uang untuk berjaga-jaga juga memiliki hubungan positif dengan
pendapatan.
Permintaan uang untuk spekulasi (speculative
demand)
Spekulasi berarti
melakukan sesuatu tindakan atas dasar ramalan perubahan nilai harta di masa
depan. Jika seorang spekulan meramalkan bahwa harga rumah, nilai saham, atau
harga emas akan meningkat dimasa depan, mereka akan membeli rumah, saham, atau
emas, dan bukan menyimpan uang. Jadi, dalam hal ini spekulan berharap bahwa
mereka akan mendapatkan keuntungan dari peningkatan harga rumah, saham, atau
emas di masa depan. Ini tentu dengan sendirinya mengurangi permintaan uang.
4.
Teori
Kuantitas Modern ( Milton Friedman )
Teori ini dipopulerkan
dan dikembangkan oleh Milton Friedman, dengan mengatakan bahwa permintaan uang
itu sejalan dan identik dengan permintaan untuk komoditi tahan lama.
M = k.Y = (1/v) . Y
Dimana :
M = Jumlah Uang yang
Beredar
k = Besar kecilnya
keinginan masyarakat untuk memegang bagian
dari pendapatan/kekayaannya dalam bentuk kas
Y = Pendapatan
nasional
V = Velocity
5.
Pengertian
teori Keynes modern dengan pendekatan inventori dan keseimbangan portofolio
Aliran Keynes Modern melakukan pendekatan dengan lebih rinci dan
realistis utk tiga tahapan:
1. Perub JUB akan memengaruhi ri yg berlaku,
dan akan berpengaruh pada asset seseorang melalui preferensi likuiditeit.
2. Perub sektor moneter ditransformasikan ke
sektor real melalui MEI.
3. Perub sektor real terjadi krn perub
pengeluaran investasi, dan melalui proses penggandaan akan memengaruhi total
output.
Teori moneter Keynes Modern menerangkan ketiga motif permintaan
uang secara lebih rinci dari beberapa ahli.
SUMBER