Menarik
Pengunjung dengan Kopi dan Internet
Penulis : Kontributor Polewali,
Junaedi | Sabtu, 27 Oktober 2012
| 07:32 WIB
POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com - Kopi dan internet memang tak ada kaitannya.
Namun belakangan dua lahan bisnis yang menawarkan dua sensasi berbeda ini kini
menjadi kolaborasi bisnis baru yang makin menambah daya tarik bagi para
pengunjung kedai kopi. Berselancar di dunia maya sambil menyeruput kopi atau
sebaliknya berpetualang di dunia cybernet sambil menikmati secangkir kopi bisa
membuat pengunjung kedai kopi betah tinggal berjam-jam.
Tren
baru ini membuat kedai kopi bukannya ditinggal pelanggan, namun malah membuat
kedai kopi menjadi tempat favorit bagi siapa saja. Lihatlah kedai-kedai kopi
yang bermunculan di sudut-sudut jalan dan kota di Polewali Mandar, Sulawesi
Barat. Kedai kopi yang sebelumnya bisa dihitung jari, kini jumlahnya terus
menjamur. Peminat kopi pun makin beragam. Jika sebelumnya kopi itu hanya
diminati kalangan orang tua, kini kopi menjadi milik semua kalangan.
Kedai
kopi yang sebelumnya hanya dikunjungi kalangan tertentu saja, apalagi dtambah
layanan hot spot atau internet gratis tak hanya dikunjungi kalangan orang tua
atau orang tertentu saja, tapi juga pejabat, pegawai dan para remaja. Ini
pulalah yang menjadi salah satu alasan kenapa kedai kopi setahun terakhir di
Polewali Mandar bermunculan memperebutkan pelanggan, bak jamur di musim Hujan.
Warkop
Pojok Bahari, misalnya, adalah salah satu kedai kopi yang pertama kali
mempelopori kedai kopi yang memanjakan pelanggannya dengan menawarkan fasilitas
internet gratis. Cukup memesan secangkir kopi kesukaan Anda, pengunjung sudah
bisa berdiskusi atau berselancar di dunia maya sepuasnya.
Ada
pemilik kedai kopi yang tetap menawarkan konsep pelayanan tradisional untuk
memikat pelangganya dengan cara mempertahankan cita rasa racikan kopinya saja.
Sementara pemilik kedai kopi lainnya memancing pelanggan dengan cara
menghadirkan suasana tempat yang nyaman dan bersahabat serta menyediakan
fasilitas internet gratis untuk menarik pelanggan.
Di
tempat ini pengunjung bisa berselancar di dunia maya sambil minum kopi
kesukaan selama berjam-jam tanpa harus menguras kocek seperti ketika Anda masuk
ke sebuah warnet. Warkop 27 dan Warkop Alhidaya, misalnya adalah pesaing kedai
kopi yang muncul belakangan. Kedua kedai ini menawarkan aneka minuman dan
makanan ringan plus internet gratis bagi pengunjung.
Dengan
harga kopi yang ditawarkan mulai dari Rp 5.000 hingga Rp 10.000 per gelas,
pelanggan bisa betah meyeruput kopi sambil berinternetan. Wardi, penikmnat kopi
di Polewali Mandar ini mengaku makin gemar ke kedai kopi tidak hanya karena memanjakan
selera kopi kesukaannya tapi juga menambah pengetahuan dengan berselancar di
dunia maya.
Menyeruput
kopi memang menawarkan sensasi rasa tersendiri. Kepuasan pelanggan makin
lengkap lantaran di kedai kopi kini tak hanya menjadi tempat kongkow-kongkow
atau diskusi ala warung kopi, namun kedai kopi menjadi rumah pengetahuan.
Syamsul,
pengelola Warkop 27 mengaku membuka warkopnya dari pagi hingga pukul 24.00
wita. Umumnya pengunjung lebih gemar datang ke warkop pada malam hari.
"Setiap hari jumlah pengunjung kedai kopi mencapai 70 hingga 150
pengunjung per hari," katanya.
Editor :
I Made Asdhiana
Sumber : kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar