Senin, 26 November 2012

TUGAS SOFTSKILL 13

PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN USAHA
A.   Perencanaan Usaha
Mengawali usaha tidak mungkin tanpa ada rencana sebelumnya. Rencana harus ada betapa pun sederhananya. Seorang wirausaha yang tidak dapat membuat perencanaan sebenarnya merencanakan kegagalan (David H. Bangs, Jr, 1995).
Suatu rancangan awal usaha yang dibuat tertulis dan resmi merupakan perangkat tepat untuk memegang kendali perusahaan dan menjaga agar fokus usaha perusahaan tidak menyimpang.
Mengawali usaha kurang tepat jika langsung dalam bentuk usaha besar. Memulai usaha dalam bentuk kecil akan memberikan pengalaman-pengalaman dalam mengelola usaha, dari pengalaman-pengalaman dan data yang terkumpul dianalisis maka relatif lebih mudah perusahaan berkembang menjadi perusahaan yang lebih besar.
Rencana usaha perlu disusun karena merupakan legitimasi dari sebuah usaha yang akan didirikan. Orang perlu mengetahui segala sesuatu tentang perusahaan yang akan didirikan sehingga diharapkan tertarik untuk bekerjasama
Rencana usaha disusun dengan tujuan antara lain adalah:
Ø      Menyatakan bahwa Anda sebagai seorang pemilik dan pemegang inisiatif dalam membuka usaha baru.
Anda yakin akan keberhasilan usaha tersebut dan juga harus meyakinkan orang lain tidak akan rugi bila melakukan kerjasama dengan Anda.
Ø      Mengatur dan membentuk kerjasama dengan perusahaan-perusahaan lain.
Ø      Dapat mengundang orang-orang tertentu yang potensial untuk bergabung bekerja sama.
Ø      Berguna untuk melakukan merger dan akuisisi.
Ø      Untuk menjamin adanya fokus tujuan dari berbagai personil yang ada dalam perusahaan.
Perencanaan usaha (Bussines plan) adalah dokumen tertulis yang disiapkan oeh wirausaha yang menggambarkan semua unsur-unsur yang relevan baik internal maupun eksternal mengenai perusahaan untuk memulai suatu usaha. Isinya sering merupakan perencanaan terpadu menyangkut pemasaran, permodalan, manufaktur dan Sumber Daya Manusia.
Kedalaman dan rincian dari sebuah perencanaan usaha sangat tergantung kepada luasnya bisnis yang akan dilakukan, apakah bisnisnya merupakan sebuah industri berskala besar atau hanya toko barang-barang kelontongan.
Bagi sebuah perencanaan usaha yang akan mengoperasikan sebuah pabrik tentu akan mengoperasikan sebuah pabrik tentu akan mencantumkan secara jelas dan rinci informasi mengenai:
Ø      Lokasi pabrik
Ø      Proses produksi
Ø      Masalah bahan baku
Ø      Masalah mesin dan perlengkapan
Ø      Masalah karyawan yang terlatih
Ø      Masalah tempat, tanah, ruangan yang tersedia sekarang dan perluasan di masa yang akan datang
Ø      Hal-hal lain yang diperlukan untuk menunjang agar pabrik berjalan lancar.
Perencanaan usaha yang kurang baik akan menyebabkan kegagalan di kemudian hari, karena beberapa faktor diantaranya:
Ø      Tujuan yang ditetapkan kurang masuk akal, pengusaha kurang memiliki tanggung jawab..
Ø      Pengusaha tidak memilki pengalaman dalam perencanaan usaha.
Ø      Pengusaha tidak dapat menangkap ancaman dan kelemahan bisnisnya.
Ø      Konsumen tidak mengharapkan adanya barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan tersebut.
Rencana usaha yang disusun memuat pokok-pokok pikiran perencanaan yang mencakup antara lain:
1.          Nama perusahaan
Nama yang diciptakan untuk sebuah usaha harus dipikirkan baik-baik, karena akan berdampak jangka panjang. Oleh sebab itu nama yang diberikan jangan hanya berorientasi pada faktor-faktor yang sangat hangat pada masa kini akan tetapi lebih mementingkan prospek masa depannya.
Ciri-ciri merk yang baik:
Ø      Pendek
Ø      Sederhana
Ø      Mudah dieja
Ø      Mudah diingat
Ø      Enak dibaca
Ø      Tidak ada nada sambung
Ø      Tidak ketinggalan jaman
Ø      Ada hubungannya dengan barang dagangan
Ø      Bila diekspor, mudah dibaca oleh luar negeri
Ø      Tidak menyinggung perasaan kelompok atau orang lain, atau tidak negatif.
2.          Lokasi
Ada 2 (dua) hal utama yang harus diperhatikan dalam memilih lokasi, yaitu:
Ø      Pertalian ke belakang (Back word Linkage)
Yaitu bagaimana sumber daya yang akan digunakan, ini termasuk bahan baku, tenaga kerja, suasana dan kondisi masyarakat.
Ø      Pertalian ke depan (Forward Linkage)
Yaitu daerah pemasaran produksi. Apakah tersedia konsumen yang cukup untuk menyerap hasil produksi.
3.          Komoditi
Untuk memilih komoditi yang akan diusahakan dapat mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
Ø      Membanjirnya permintaan terhadap jenis-jenis hasil usaha tertentu, baik berupa barang atau jasa.
Ø      Teridentifikasinya kebutuhan tersembunyi masyarakat akan barang dan jasa tertentu. Kurangnya saingan dalam bidang usaha yang ingin dikerjakan.
Ø      Adanya kemampuan yang meyakinkan untuk bersaing usaha dengan orang lain dalam mengembangkan suatu bidang usaha yang sama.


4.          Konsumen yang dituju
Prospek konsumen didasarkan atas bentuk usaha dan jenis usahanya. Jika  usaha yang dijalankan berbentuk industri tentu jangkauan konsumen yang akan dituju lebih jauh dengan bentuk usaha pertokoan. Usaha bentuk pertokoan sangat mengandalkan konsumen dari lingkungan toko tersebut. Namun demikian  perlu menganalisa total permintaan yang diharapkan.
5.          Pasar yang akan dimasuki
Sebuah perusahaan yang akan memasuki pasar akan menempatkan perusahaan sebagai:
Ø      Pemimpin pasar (Market leader)
Pemimpin pasar memiliki pangsa pasar tersebut dalam produk sejenis. Perusahaan ini dapat mengendalikan harga, membuat produk baru, menggunakan promosi secara gencar dan sebagainya. Namun pemimpin pasar ini tidak boleh lengah dari ancaman-ancaman perusahaan lain, dia harus tetap berjaga-jaga untuk mempertahankan pangsa pasar.
Ø      Penantang pasar (Market Challenger)
Adalah perusahaan yang berada di bawah pemimpin pasar, dan dia selalu berusaha untuk menggejar bahkan melebihi pemimpin pasar. Para penentang ini berambisi menggunakan sumber daya secara lebih baik. Segala upaya akan digunakan untuk mengatasi pemimpin pasar seperti dengan perang harga, layanan yang lebih memuaskan dan sebagainya.
Ø      Pengikut pasar (Market follower)
Pengikut pasar sangat mengetahui cara-cara untuk mempertahankan langganan yang sudah ada dan selalu gencar pelanggan baru. Mereka menunjukan keunggulan produk dan memberikan servis yang istimewa kepada pelanggannya. Pengikut pasar merupakan serangan balik dari kelompok penentang pasar. Jadi, pengikut pasar harus berhati-hati dalam menjaga mutu produk dan layanan yang diberikan kepada pelanggan.
Ø      Perelung pasar
Perelung pasar yang berasal dari pengikut pasar yang berusaha untuk menjadi pemimpin di pasar kecil atau memasuki relung pasar. Umumnya perusahaan kecil menghindari persaingan melawan perusahaan besar dan mereka melarikan diri untuk memasuki relung pasar. Akan tetapi ada pula strategi perusahaan besar membuk unit-unit usaha kecil yang ditujukan untuk melayani relung pasar. Strategi ini sangat mengancam kelangsungan hidup dari perusahaan yang murni sebagai perelung pasar.
6.          Partner yang akan diajak kerjasama
Ada 2 (dua) macam partnership yaitu:
Ø      Bentuk general partnership, semua anggota ikut aktif mengoperasikan bisnis sama-sama tanggung jawab tidak terbatas termasuk utang-utang bisnis.
Ø      Bentuk limited partnership, memiliki anggota sekurang-kurangnya satu orang yang bertanggung jawab tidak terbatas dan anggota lain bertanggung jawab terbatas. Jumlah anggota yang mempunyai tanggung jawab terbatas tidak dibatasi jumlahnya. Anggota yang memiliki tanggung jawab (Limitted Partner) tidak memiliki suara dalam mengopersikan perusahaan sehari-hari. Tetapi berhak atas laba yang pembagiannya ditetapkan bersama. Dalam peraturan mereka tidak dibenarkan menarik modal penyertaannya. Kecuali dalam keadaan tertentu. Jika tidak dijelaskan dalam pembagian anggota dalam bentuk ini, maka semua anggota dianggap sebagai general partner dan mempunyai tanggung jawab tidak terbatas.
7.          Personil yang dipercaya untuk menjalankan usaha
Memilih personil yang dipercaya memang agak sulit, sebab ini menyangkut masalah karakter, kejujuran dan kemampuan seseorang, kadang-kadang melihat penampilan seseorang kita berkesimpulan dia jujur, tetapi dibalik itu terselubung pribadi jahat yang dapat menghancurkan bisnis. Dalam hal ini perlu pengamatan. Pengawasan dilakukan terus-menerus, baik secara diam-diam maupun secara terbuka. Jangan biarkan orang-orang kepercayaan anda bekerja 100%, tetapi perlu pengawasan.
8.          Jumlah modal yang diharapkan dan yang tersedia
Pada umumnya modal yang tersedia utuk membuka usaha sangat minim atau mungkin nihil. Jika modalnya sangat kecil dapat dilakukan kerjasama dengan partner, yang masing-masing menyetorkan modalnya. Modal awal harus tetap dicari sampai mencukupi untuk menggerakan langkah pertama wirausaha.
Setelah usaha berjalan, kejujuran selalu tetap dipertahankan, reputasi semakin baik, maka hubungan akan terjalin baik dengan relasi. Relasi inilah yang biasanya sangat dominan menunjang perkembangan suatu wirausaha.
Para relasi dapat membantu bahan, barang yang dibutuhkan, bahkan uang kontan pun dapat dipinjamkannya. Juga teman-teman lain yang sudah cukup percaya akan menawarkan pinjaman modal dengan bunga rendah.
Kemudian harus menjalin hubungan dengan bank, melalui bank seorang wirausaha dapat memperoleh modal yang dibutuhkan dan dapat menyimpan uang sementara sebelum digunakan.
9.          Peralatan perusahaan yang perlu disediakan
Peralatan yang perlu disediakan adalah sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan usaha. Peralatan pertokoan akan berbeda dengan usaha kerajinan industri. Ada dua hal yang dipertimbangkan dalam menyediakan peralatan yaitu : ekonomis dan prestise.
10.     Penyebaran Promosi
Sebagai suatu usaha baru, tentu belum dikenal oleh masyarakat. Oleh sebab itu harus direncanakan apakah usaha ini perlu diperkenalkan atau dipromosikan atau tidak.
Jika akan dipromosikan harus direncanakan bentuk promosi, tempat atau media mempromosikan, keuggulan apa yang akan ditunjukan, apakah akan menonjolkan harga murah, kualitas prima, lokasi strategis dan sebagainya.
Bagi sebuah wirasusaha kecil ataupun menengah yang baru berdiri dan merasa perlu mengadakan promosi sederhana, dapat dilakukan dengan cara :
Ø      Memasang papan nama perusahaan
Ø      Memasang spanduk
Ø      Menyebarkan brosur, selebaran
Ø      Memberitahukan kawan-kawan, relasi, tentang usaha yang baru dibuka dan mengundang meraka untuk datang berkunjung.
Ø      Menyebar kartu nama yang memuat informasi tentang bisnis.
B.    Pengembangan Usaha
Tujuan pertama suatu perusahaan mengembangkan usaha dan produk adalah untuk kepastian mendapatkan pertumbuhan penjualan dan laba masa datang. Akibat dari kemajuan teknologi, perubahan kebutuhan dan pilihan pelanggan dan persaingan global yang semakin tajam, maka terjadi kecenderungan bahwa umur produk semakin pendek. Oleh karena itu mengalirnya produk baru ke pasar serta mengembangkan usaha termasuk ke luar negeri adalah esensial bagi perusahaan.
Kategori produk baru serta mengapa dilakukan pengembangn usaha, adalah :


1)    Benar – benar baru
Adalah produk yang benar-benar hasil inovasi dan baru bagi perusahaan serta menciptakan pasar yang benar-benar baru.
2)    Lini produk baru
Adalah produk yang bagi perusahaan tetapi tidak bagi pasar karena sudah ada produk serupa di pasar.
3)    Tambahan untuk lini produk yang sudah ada
Merupakan tambahan atau supplement item atau varian dari produk-produk lini dari suatu perusahaan yang ada. Produk ini dapat merupakan agak baru bagi perusahaan maupun bagi pelanggan dari produk yang sudah ada. Atau juga dalam upaya untuk memperluas segmen pasar dari produk yang ada.
4)    Perbaikan atau revisi dari produk yang ada
Jenis produk baru yang merupakan perbaikan atau memperbaiki kinerja sehingga memeprbaiki kinerjanya sehingga memperbaiki persepsi pelanggan, dari produk lamanya. Lebih merupakan hal baru bagi perusahaan termasuk akibat dari generasi teknologi baru bagi suatu produk, dan biasanya di persepsi sama dengan produk lama yang digantinya.
5)    Reposisi
Adalah produk lama yang ditargetkan untuk aplikasi baru dan segmen pasar baru.
6)    Penurunan biaya
Merupakan modifikasi produk dengan kinerja yang sama tetapi dengan biaya yang lebih rendah.
            Dalam memperkenalkan produk baru dan mengembangkan usaha harus dapat meyakinkan pembeli bahwa produk itu lebih baik dan memberi keuntungan lebih pada produk pesaingnya.
            Mengembangkan usaha adalah bagian dari rencana pemasaran (marketing plan) oleh karena itu seorang wirausaha harus mampu membuat marketing plan.
            Marketing plan memuat hal-hal sebagai berikut :
1)    Analisa Situasi
Wirausaha harus menganalisa keadaan internal dan eksternal perusahaannya. Keadaan internal meliputi gambaran penjualan tahun terakhir serta analisis jumlah yang diperoleh, analisis sumber daya manusia dan sumber daya lainya yang ada dalam perusahaan. Mengenai keadaan ekstrnal perlu diperhatikan keadaan makro yang berhubungan dengan kepentingan perusahaan.
Analisis makro meliputi keadaan politik, ekonomi, sosial dan budaya. Analisis internal dan eksternal tersebut dilengkapi dengan analisis kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman atau kendala yang mempengaruhi kehidupan perusahaan.
2)    Tujuan Pemasaran
Tujuan pemasaran perusahaan tentu beraneka ragam sesuai dengan kepentingan perusahaan masing-masing. Sebagai contoh tujuan pemasaran adalah mempertahankan posisi perusahaan sebagai market leader, atau memperluas penguatan market share sampai dengan 30 %.
3)    Strategi Inti (Core Strategi)
Strategi inti merupakan alternatif strategi yang terpilih decision making. Untuk menghasilkan strategi inti ini membutuhkan pemikiran mendalam didukung oleh data dan fakta sehingga dirumuskan secara tajam.
4)    Jadwal Pelaksanaan (Action Plan)
Jadwal pelaksanaan lebih banyak, sebab disini strategi inti di elaborasi lebih rinci. Jika strategi inti yang ingin dilaksanakan berupa pengembangan produk, maka harus dijabarkan model, bahan, mutu, kemasan dan sebagainya.
Action plan harus menjawab beberapa pertanyaan :
Ø      What, apa tugas yang harus dilakukan
Ø      Who, siapa orang yang harus bertugas dan bertanggung jawab
Ø      When, kapan pekerjaan harus dilaksanakan dan harus selesai
Ø      Where, Jika diperlukan dimana percobaan pasar akan dilakukan
Ø      How, bagaimana cara melaksanakan tugas tersebut.
Semua kegiatan tersebut bertitik tolak dari strategi inti yang telah ditetapkan.
5)    Anggaran Pemasara (Marketing Budget)
Di dalam anggaran pemasaran dengan jelas harus dinyatakan besar biaya yang diperlukan jenis kegiatan pemasaran untuk berbagai teknik promosi, melakukan riset pemasaran dan sebagainya jika diperlukan, rincian biaya disusun untuk masing-masing item produksi.
6)    Control (Control)
Untuk semua implementasi marketing plan harus dilakukan pengawasan. Pengawasan dilakukan dengan membaca laporan-laporan tertulis dari pelaksanaan ataupun hasil observasi. Jika terjadi penyimpangan atau kendala dalam pelaksanaan, maka harus segera diambil tindakan perbaikan. (*)

SUMBER : http://stiebinabangsa.multiply.com/journal/item/10?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem

Tidak ada komentar:

Posting Komentar